Jembatan Gantung di Curug Kembar Kadudampit Rusak Lingkungan?

Pembangunan jembatan gantung di Curug Kembar, Kadudampit, Sukabumi dipermasalahkan. (foto: Irwan Kurniawan/facebook)

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Aktivitas pembangunan jembatan gantung di kawasan konservasi Curug Kembar, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi diprotes netizen. Hal ini terkuak lewat unggahan video dan foto oleh akun facebook Irwan Kurniawan, Rabu (18/9/2019).

Menurut Irwan, kegiatan pembangunan jembatan gantung demi kepentingan bisnis tersebut berpotensi mengacaukan lingkungan dan alam sekitar.

Bacaan Lainnya

“Telah terjadi kerusakan hutan di Gunung Gede. Lokasi ini sebagai upaya wisata pengembangan jembatan gantung tea menuju Curug Kembar. Katanya demi memajukan pariwisata tapi merusak alam yang nota bene hutan lindung dan cagar biosfer yg dikelola oleh Taman Nasional Gede Pangrango,” tulis Irwan.

Pembangunan jembatan gantung di Curug Kembar, Kadudampit, Sukabumi dipermasalahkan. (foto: Irwan Kurniawan/facebook)

Dalam foto-foto serta video yang diunggah Irwan, tampak sejumlah pekerja sedang membangun jembatan gantung tersebut di lokasi pembangunan jembatan gantung di sekitar kawasan Curug Kembar, di Kecamatan Kadumpit.

“Silahkan disimak video2 aktivitas proses terjadi kerusakan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Situ Gunung Kadudampit yang akan dijadikan wisata pengembangan jembatan gantung/Suspension Bridge menuju air terjun Curug Kembar tea,” tulis Irwan lagi.

Menanggapi berita ini, Camat Kadudampit Zaenal Abidin mengatakan, pihaknya sedang menelusuri isu tersebut. Sebab, lanjut Zaenal, dirinya mendapatkan informasi tersebut berupa postingan di media sosial sehingga harus dicek kepastian informasinya secara langsung.

Pembangunan jembatan gantung di Curug Kembar, Kadudampit, Sukabumi dipermasalahkan. (foto: Irwan Kurniawan/facebook)

“Nanti ya, saya mau cek ke sana lokasinya dulu. Soalnya cuma dapat info ada pembangunan di dalam kawasan pemanfaatan. Ini mau dicek bersama pihak balai besar TNGGP,” kata Zaenal kepada Radarsukabumi.com, Rabu (18/9/2019).

(izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *