472 Orang Korban, Sukabumi Darurat Keracunan Makanan,

Sejumlah warga Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi saat mendapatkan penanganan medis di Aula Balai Desa Cibuntu.

Menurutnya, Dinkes sudah melakukan maping area dan identifikasi lapangan untuk mencari faktor yang menyebabkan terjadinya keracunan. Ada beberapa hal yang mendukung terjadinya keracunan makanan di Kecamatan Simpenan ini.

Yakni, sanitasi lingkungan yang kurang memadai. Apalagi, kondisi musim kemarau dimana warga sulit mengakses air bersih. Baik untuk minum, maupun untuk keperluan sehari-hari.

Bacaan Lainnya

“Selain itu, masyarakat belum benar-benar mengerti dan paham bagaimana cara mendapatkan makanan yang bersih, terutama bumbu masak. Karena tidak sedikit masyarakat saat ini, membeli bumbu masak olahan yang siap saji.

Sehingga, kami mengambil kesimpulan, bumbu masak yang sudah jadi tersebut kemungkinan memang sudah kadaluarsa dan diduga sudah terpapar bakteri ataupun jamur. Kalau soal kandungan air, tidak terlalu banyak mengandung bakteri E-Coli,” tandasnya.

Diterangkan Damayanti, selama 2019 terdapat tiga kali kasus keracunan mekanan di Kabupaten Sukabukabumi. Pada Selasa 10 September lalu, terdapat 114 orang karyawan PT.Royal Puspita dan pada 13 September keracunan terjadi di Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling Kecamatan Bantargadung sebanyak 176 warga menjadi korban. Bahkan, dua orang diantaranya meninggal dunia.

“Kami menghimbau agar masyarakat bisa mengutamakan faktor keamanan dan kesehatan ketika memasak ketika hajatan. Karena, kebanyakan dihajatan itu masakannya diolah dari malam hari untuk disajikan di esok harinya sehingga makanan itu mungkin sudah kadaluarsa,” pungkasnya. (bam/t)

Tragedi Keracunan Massal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *