Diduga Tidak Direalisasikan, Dana Bumdes Sukalarang Dipertanyakan

TAK ADA AKTIVITAS: Warga Kampung Lokantara, RT 3/7, Desa/Kecamatan Sukalarang menunjukan mesin jahit milik LPK Bumdes Desa Sukalarang, yang sekarang ini jarang digunkanan kemarin (15/9). (DENDI/RADAR SUKABUMI)

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com– Warga Desa/Kecamatan Sukalarang mempertanyakan bantuan dari Kementrian Desa untuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sukalarang. Bantuan untuk pengadaan mesin jahit itu, diduga tidak direalisasikan oleh Bumdes Sukalarang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, melakukan kunjungan kerja ke Bumdes Desa Sukalarang pada Senin (14/1) lalu. Saat itu, Eko berjanji akan memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp50 juta kepada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk pembelian mesin jahit yang dikelola oleh Bumdes Sukalarang.

Bacaan Lainnya

“Waktu itu, Pak Menteri bilang kepada kami akan memberikan uang sebesar Rp50 juta untuk pengadaan mesin jahit di LPK yang dikelola Bumdes ini. Namun hingga saat ini bantuan tersebut tidak ada,” jelas seorang warga Rudi Hermawan (28), asal Kampung Lokantara, RT 3/7, Desa/Kecamatan Sukalarang kepada Radar Sukabumi, kemarin (15/9).

Rudi menduga, bantuan pengadaan mesin jahit itu tidak direalisasikan oleh Bumdes Desa Sukalarang. Sebab sampai saat ini LPK yang dikelola Bumdes tidak ada pengadaan mesin jahit. “Bahkan, saat ini LPK yang dikelola Bumdes Desa Sukalarang tidak berjalan,” bebernya.

Rudi pun bersama warga lainnya berjanji akan mendatangi kantor Desa Sukalarang, mempertanyakan soal anggaran bantuan dari Kementerian Desa tersebut. “Minggu ini, kami bersama beberapa warga akan menanyakan anggaran itu. Sebenarnya, kami sudah komunikasi dengan Ketua Bumdesnya. Namun sayang, jawabnya tidak jelas dan terkesan banyak yang ditutupi,” tandasnya.

Sekretaris Desa Sukalarang, Nunung Indriani membantah perihal itu. Ia mengklaim, hingga saat ini pemerintah desa belum mendapatkan intruksi dari Kementerian Desa, baik untuk pembuatan proposal pencairan maupun proposal permohonan.

“Memang pada Januari 2019 itu, Pak Menteri sempat datang ke sini meninjau Bumdes. Saat itu, Pak Menteri berjanji akan memberikan bantuan sebesar Rp50 juta untuk pengadaan mesin jahit yang dikelola Bumdes. Namun sampai saat ini tidak ada realisasi dan tindak lanjutnya,” singkatnya.

(Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *