Parenting, Apa Sih?

Ai Sholihat

Sebagian besar dari kita pasti sudah tidak asing lagi dengan kata parenting. Kita pasti sering mendengar orang mengucapkannya. Atau mungkin kita sendiri juga sering membicarakan tentang apa itu parenting.

Namun apakah kita tahu arti sebenarnya dari kata parenting itu? Jangan-jangan kita sering membahas hal itu tanpa tahu apa arti sebenarnya.

Dr. zulaehah Hidayati, MMRS, SHT menulis sebuah buku yang berjudul “Smart Parenting” . Dari buku tersebut, diketahui parenting adalah sebuah seni yang meliputi seluruh kiat-kiat pola pengasuhan anak.

Menurutnya, teknik-teknik parenting yang menjadi kunci penting dalam pendidikan karakter pada anak usia dini disamapaikan melalui sebuah singkatan agar lebih mudah diingat dan dipahami.

Ada delapan teknik dasar parenting yang terdiri dari:

P = Pengasuhan anak
A = Anak adalah anugerah
R = Redam kemarahan
E = Empati mendengarkan
N = Notifikasi pembicaraan dan tindakan
T = Tanamkan energi positif
I = Ikuti dengan konsistensi
NG = meNGadakan Time out

Nah, dari singkatan tersebut sudah ketahuan bahwa parenting adalah hal yang mudah diucapkan. Tapi sulit untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Yang penulis amati dalam kehidupan nyata sehari-hari, tugas seorang ibu itu sangat banyak sekali. Sehingga si ibu sering merasa kelelahan bahkan stress karena pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya. Apalagi wanita karir yang harus selalu bisa membagi waktunya untuk pekerjaan dan untuk keluarga.

Pun jika dianugerahi buah hati yang super aktif, pasti bunda akan merasa kewalahan dalam menerapkan nilai-nilai parenting yang sebenarnya teorinya sudah bunda pahami dari jauh-jauh hari. Atau bahkan sebelum bunda memutuskan untuk menikah dan mempunyai anak.

Dari sini kita belajar karena pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya, tapi jangan sampai kita terlena karena terlalu kelelahan sampai-sampai menerlantarkan anak. Ya, menelantarkan anak di sini bukan maksudnya tidak memberi makan anak dan kebutuhan jasmani dan lainnya. Tetapi menelantarkan dalam arti memberi kasih sayang yang kurang kepada anak karena kondisi badan kita yang lelah dan mudah sekali marah.

Jadinya anak sering sekali terabaikan dan mengasuhnya dengan semau kita atau bahkan menggunakan teori konvensional pola pengasuhan anak seperti yang orangtua lakukan dulu kepada kita. Pola pengasuhan orangtua zaman dulu bukan tidak bagus, tapi sudah tidak relevan dengan zaman milenial ini. Dan mau tidak mau bunda harus banyak belajar lagi jika ingin mencetak generasi anak yang berkarakter unggul.

Untuk mengatasi hal tersebut kita harus sadar betul bahwa anak itu adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Coba bunda bayangkan, betapa banyak di luar sana orang yang ingin mempunyai anak tetapi belum berkesempatan dan belum diberi kepercayaan oleh Allah untuk mempunyai anak.

Dengan menyadari hal itu akan timbul rasa syukur dalam diri kita karena merasa beruntung telah diberi kepercayaan untuk mempunyai anak yang harus dirawat dan di jaga sebaik-baiknya. Karena pada hakikatnya, anak itu adalah titipan.

Penulis mempunyai kiat-kiat yang semoga bermanfaat agar teknik parenting ini berhasil diterapkan dalam kehidupan berkeluarga.
– Niat yang kuat
– Istiqomah
– Memahami teknik dasar parenting
– Menganalisis masalah keluarga
– Memberikan pendidikan dan lingkungan yang tepat kepada anak sejak usia dini
– Jangan memaksakan kehendak (menghargai dan mendengarkan pendapat anak)
– Berikan kasih sayang yang adil

Tips-tips dasar ini semoga bermanfaat dan dapat dipraktikkan untuk kedua orangtua yang ingin berhasil dalam mendidik anak yang berkarakter unggul dengan penerapan konsep parenting. Jangan lupa selalu berdoa dan memohon kepada Allah agar selalu dikuatkan dan dimudahkan untuk mencetak generasi yang sholeh dan sholehah, berkarakter unggul, berakhlakul karimah, yang semua itu kita lakukan dan niatkan semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *