Sumur Bor SMAN 1 Cikembar Ditolak

FOTO : FOR RADAR SUKABUMI LOKASI : Seorang guru SMA Negeri I Cikembar, saat memperlihatkan lokasi pembangunan sumur bor di SMA Negeri I Cikembar.

CIKEMBAR, RADARSUKABUMI.com – Warga Kampung Simpenan, Desa/Kecamatan Cikembar protes soal rencana pembangunan sumur bor di lingkungan SMA Negeri 1 Cikembar. Selain belum mengantongi izin, mereka juga khawatir sumur-sumur yang dimiliki warga saat ini airnya menyusut.

Ketua RT 4/7 di Kampung Simpenan, Desa/Kecamatan Cikembar, Dindin mengatakan, alsan warga menolak rencana pembangunan sumur bor ini ialah karena pihak sekolak belum memiliki izin dari warga sekitar dan khawatir nanti getaran yang dihasilkan berdampak buruk terhadap lingkungan.

Bacaan Lainnya

“Kemarin puluhan warga RT 4 sudah kumpul di sini, untuk melakukan musyawarah. Hasilnya warga kami menolak rencana pembangunan sumur bor itu,” jelas Dindin kepada Radar Sukabumi, kemarin (10/9).

Menurut Dindin, warga yang rumahnya berada di sekitar lokasi sekolah paling merasa khawatir atas dampak keberadaan sumur bor ini. Mereka memprediksi, dampak pada kurun waktu lima tahun, sumur-sumur warga akan kering.

“Dampak sumur bor ini adalah pada ketersediaan air warga beberapa tahun ke depan yang akan habis karena tersedot ke sana, mengingat kedalamannya mencapai puluhan meter. Bahkan selain itu, harus dicatat juga, dampak dari eksploitasi air akan mengakibatkan penurunan permukaan tanah yang berakibat pada gempa atau longsor,” tandasnya.

Ia menegaskan, bila pihak sekolah bersikukuh melakukan pembangunan sumur bor, ratusan warga di Kampung Simpenan mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa ke lokasi sekolah. “Saat ini saja yang belum ada pembangunan sumur bor, air sudah sulit. Apalagi nanti jika sudah ada sumur bor,” tandasnya.

Kasi Trantibum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Cikembar Dading menambahkan, sampai saat ini pemerintah Kecamatan Cikembar belum menerima laporan secara resmi mengenai rencana pembangunan sumur bor di lingkungan sekolah tersebut. Ia pun akan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat dan pihak sekolah untuk memastikan soal rencana pembangunan sumur bor itu.

“Bila pihak sekolah akan membangun sumur bor, seharusnya melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap warga sektiar. Perizinannya harus ditempuh sesuai dengan prosedur yang berlaku,” singkatnya.

Sementara itu, ketika wartawan koran ini mengkonfirmasi mengenai rencana pembangunan sumur bor yang ditolak warga ini, pihak sekolah enggan memberikan komentar apapun.

“Maaf Kepala Sekolah dan Humas SMA Negeri I Cikembar sedang rapat dan tidak bisa diganggu. Nanti bila rapatnya sudah selesai, akan kami sampaikan kepada beliau,” singkat seorang guru SMA Negeri I Cikembar yang enggan namanya di korankan.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah belum juga memberikan keterangan apapun kepada Radar Sukabumi.

(den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *