Karhutla di Sukabumi Terus Meluas

SUKABUMI – Kebakaran hutan dan lahan atau yang biasa disingkat Karhutla di Sukabumi terus meluas. Dari lima kebakaran hutan dan lahan di bulan Juli hingga September tercatat seluas 76 hektare lahan yang terbakar.

Kemarin, Senin (9/9), lebih dari empat hektare lahan di Gunung Walat di Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi diamuk si jago merah. Sebelumnya, Rabu (4/9), api telah membakar 10 hektere lahan di Gunungsunda, Kecamatan Cisaat.

Sedangkan, Jum’at (23/8), sekitar lima hektare lahan di Gunung Walat di Kampung Genteng, Desa Lembursawah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi terbakar. Pada, Selasa (27/8), ada kebakaran lahan lebih dari tujuh hektare di Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Sementara itu, pada bulan Juli, Minggu (21/7), seluas 50 hektare hutan di Kecamatan Ciemas, yang berada di kawasan Geopark Ciletuh juga terbakar.

Kebakaran di Gunung Walat terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Petugas gabungan yang mengetahui insiden ini langsung berupaya memadamkan api sehingga tidak merembet ke pemukiman warga.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini lantaran petugas gabungan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Pemadam Kebakaran (Damkar), Penggiat Desa Karangtengah dan masyarakat sigap segera memadamkan api yang sudah menjalar.

Kepala Desa Karangtengah, Geri Iman Sutrisno mengatakan, kebakaran pertama kali diketahui oleh masyarakat dan melaporkan langsung kepada pemerintah desa. Karena api sudah mulai membesar dan meluas, ia pun langsung berkoordinasi dengan Damkar dan BPBD Kabupaten Sukabumi.

“Khawatir semakin melebar, sehingga kami bersama warga langsung menuju lokasi kejadian. Yang terbakar adalah lahan ilalang dan pepohonan,” kata Geri kepada Radar Sukabumi, kemarin (9/9).

Lanjut Geri, karena mobil Damkar tidak bisa sampai ke lokasi kebakaran, terpaksa petugas gabungan menggunakan alat seadanya untuk memadamkan api. “Karena medannya tidak memungkinkan mobil masuk, akhirnya kami menggunakan alat seadanya. Alhamdulillah, sekitar pukul 17.00 WIB, api berhasil dipadamkan sebagian,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna menjelaskan, sampai saat ini petugas masih siaga di lokasi kebakaran karena api di sebagian lahan masih menyala. “Sampai sekarang petugas masih berupaya memadamkan api, khawatir semakin meluas,” jelas pria ramah ini.

Menurut Daeng, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran hutan tersebut dan kerugian pun belum bisa diprediksi karena masih dalam pendataan. “Untuk kerugian akibat kebakaran ini, kami masih melakukan pendataan. Dan penyebabnya masih belum diketahui,” imbuhnya.

Kebakaran hutan di Gunung Walat ini ke dua kalinya terjadi. Kebakaran pertama pertama pada Jum’at (23/8) lalu, tepatnya di Kampung Genteng, Desa Lembursawah, Kecamatan Cicantayan. Akibatnya, hampir lima hektar lahan terbakar.

“Di Gunung Walat ini sudah dua kali kejadian, yang pertama diduga penyebabnya dari puntung rokok yang dibuang sembarangan,” tambahnya.

Daeng menambahkan, pada musim kemarau kebakaran hutan maupun rumah rawan terjadi. Karena itu, perlu adanya kesadaran masyarakat agar tidak berbuat hal-hal yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.

“Kebanyakan kebakaran diakibatkan oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan. Maka dari itu, kami meminta agar masyarakat lebih waspada,” ulasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *