Depresi karena Stroke, Pria Cikembar Tewas Gantung Diri

Polisi saat evakuasi jasad Maulana Ibrahim yang ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Cikembar.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Seorang pria paruh baya ditemukan tewas gantung diri pada sebuah lemari di ruang tengah rumahnya yang berlokasi di Kampung Cikareo, RT 4/5, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Senin (2/8/2019).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, korban yang diketahui bernama Maulana Ibrahim (50) ini, pertama kali diketahui oleh mertuanya bernama Dedi (60) saat hendak masuk ke rumah korban sekira pukul 08.30 WIB.

Bacaan Lainnya

Paman korban, Darjat (52) asal Kampung Bojong Kaler, Desa Bojong mengatakan, sebelum gantung diri, warga banyak melihat korban telah mengantarkan istrinya kerja ke pabrik dan melakukan rutinitasnya. Seperti, membersihkan pekarangan rumahnya. Namun, saat mertuanya masuk ke rumah korban, ia merasa kaget karena melihat menantunya sudah tergantung di lemari dengan kondisi lidah menjulur.

“Setelah itu, ia langsung berteriak meminta tolong. Selang berapa menit warga sekitar langsung menghampiri rumah korban,” jelas Darjat kepada Radar Sukabumi usai memandikan jenazah korban gantung diri, Senin (2/9).

Saat menghampiri rumah korban, sambung Darjat, warga bersama mertuanya langsung membuka sarung yang mengikat lehernya. Namun, naas nyawa korban tidak tertolong. “Setelah itu, kami langsung melaporkan peristiwa ini kepada Polsek dan Puskemas Cikembar,” paparnya.

Ia bersama warga lainnya mengaku, tidak percaya korban nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Semasa hidupnya, korban merupakan sesosok warga yang mudah bergaul dan dekat dengan warga sekitar. “Almarhum ini, tidak pernah membuat masalah semasa hidupnya. Bahkan, sama istri dan dua anaknya juga sangat penyayang,” ujarnya.

Korban yang diketahui merupakan seorang karyawan swasta di perusahaan obat di daerah Jakarta itu, telah meninggalkan dua orang putrinya. “Rencananya, pada minggu ini, korban itu mau berangkat kerja ke Jakarta. Keluarga kami sangat terpukul mengenai kematian korban. Mudah-mudahan korban dapat diampuni semua perbuatannya dan keluarga yang ditinggalkannya diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menjalaninya,” bebernya.

Kapolsek Cikembar, AKP I Djubaedi melalaui Kanit Reskrim Polsek Cikembar, Iptu Deni Miharja mengatakan, berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan beberapa saksi, korban diduga kuat mengakhiri hidupnya, karena depresi. “Berdasarkan pengakuan dari keluarganya, korban itu mengalami penyakit stroke dan darah tinggi yang sudah menahun, karena depresi dan penyakitnya tidak kunjung sembuh, akhirnya korban nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” katanya.

Saat olah TKP, sambung Deni, korban ditemukan dalam posisi tergantung dengan jarak sekitar 20 centimeter di atas lantai, tepatnya di samping lemari menggunakan samping cokelat. “Saat pemeriksaan, kami menemukan cairan putih yang berasal dari venis korban. Berdasarkan hasil visum dari petugas medis, korban murni akibat gantung diri. Terlebih lagi, di badan korban tidak ditemukan bekas luka kekerasan,” paparnya.

Untuk memastikan kematian korban, pihak kepolisian telah menganjurkan kepada pihak keluarganya untuk dilakukan otopsi. Namun, keluarga korban menolaknya dengan alasan, bahwa peristiwa tersebut merupakan sebuah musibah.

“Kami sudah membuatkan surat penolakan pernyataan otopsi yang ditandatangani oleh istrinya. Saat ini, jasad korban sudah dilakukan pemulasaran dan rencananya sore ini akan di kebumikan oleh keluarganya di TPU yang lokasinya tidak jauh dengan rumahnya,” pungkasnya.

(Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *