Tensi Politik Golkar Memanas

ASPIRASI: Ratusan masa dari Asosiasi Muda Partai golkar menggeruduk kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (22/8). Mereka datang ke Kantor partai beringin untuk menyampaikan aspirasi politiknya kepada pengurus untuk segera melaksanakan Pleno.

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Ratusan masa dari Asosiasi Muda Partai golkar menggeruduk kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (22/8).

Mereka datang ke Kantor partai beringin untuk menyampaikan aspirasi politiknya kepada pengurus. Massa mulai datang ke lokasi sekitar pukul 14.00 WIB. Massa yang menggunakan seragam loreng kuning itu menuntut agar ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto segera melaksanakan pleno.

Bacaan Lainnya

Ratusan massa dipimpin oleh Wakil Ketua Umum AMPG Bidang Pemuda dan olahraga Nofel Saleh. Puliuhan polisi saat ini sedang melakukan pengamanan di halaman Kantor Golkar. Terlihat Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengky Haryadi juga bersiaga di sekitar massa unjuk rasa.

Saat ini perwakilan massa unjuk rasa sedang melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian. Mereka meminta aparat kepolisian memperbolehkan massa aksi masuk ke dalam Kantor DPP Golkar.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono meminta kepada seluruh kader dan elemen partai beringin diminta untuk tidak membuat manuver dengan mendesak jadwal musyawarah nasional (munas) dipercepat. Menurutnya, sudah ada kesepakatan dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) bahwa Munas dilaksanakan pada Desember 2019. “Melalui rapimnas sebelumnya bahwa penyelenggara munas itu tetap di Bulan Desember tahun 2019,” ujarnya di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu )21/8).

Agung menegaskan bahwa jadwal Munas pada Desember merupakan siklus lima tahunan yang dibuat rutin sejak gelaran Munas pada tahun 2004. Sehingga, kata dia, setiap ada Munas yang dipercepat, maka pelaksanaan itu akan menjadi musyawarah luar biasa atau munaslub. “Sebab kalau itu dipercepat berarti sudah munas luar biasa, tentu itu akan mengandung konsekuensi lain,” pungkasnya.

 

(fak/jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *