Polri: Fasilitas Publik Papua Ada yang Terbakar

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Situasi kondisi Jayapura, Papua, Kamis (29/8) kembali memanas. Beberapa demonstran merusak dan membakar beberapa fasilitas publik yang ada disana. Alhasil, masyarakat tidak berani keluar rumah akibat insiden tersebut. Bahkan, akses jaringan telekomunikasi pun ikut terputus akibat insiden tersebut. Salah seorang sumber JawaPos.com, mengatakan kerusuhan di Jayapura sudah terjadi sejak siang hari. Beberapa fasilitas publik dirusak seperti pembobolan dan pengrusakan Lapas Abepura, pembakaran Polsek Jayapura Selatan, perusakan dan pembakaran pertokoan PTC di Jayapura Selatan.

Selain itu, terjadi pula perusakan beberapa kendaraan mobil dinas TNI-Polri, Pembakaran Samwil di pinggir Jalan Hamadi, perusakan mobil-mobil di sepanjang jalan yang dilewati massa, sampai pembakaran di belakang kantor MRP. “Kondisinya mencekam betul. Listrik padam dan jaringan telekomunikasi terputus,” kata pria berusia 30 tahun itu saat dihubungi JawaPos.com, Kamis (29/8).

Bacaan Lainnya

Akibat insiden itu, banyak masyarakat yang tidak berani keluar rumah. Masyarakat lebih memilih untuk tinggal di rumahnya masing-masing sampai kondisi aman. Karena, ditakutkan kerusuhan semakin parah. “Saat ini masyarakat banyak bersembunyi di rumahnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, akibatnya kerusuhan tak terhindarkan. Sejumlah fasilitas publik mengalami kerusakan. “Untuk kejadian beberapa properti masyarakat ada yang rusak, fasilitas publik ada yang terbakar,” ujar Dedi di kantor Divisi Humas Mabes, Jakarta Selatan, Kamis (29/8).

Unjuk rasa yang dilakukan hari ini memiliki kesamaan pola dengan yang sebelumnya. Di mana massa aksi damai, ditunggangi oleh kelompok perusuh. Sehingga terjadi anarkisme. “Polanya sama dengan pola di Deiyai ada unjuk rasa damai, da settingan dari perusuh untuk memprovokasi massa damai tersebut dan melakukan tindakan anarkis,” tegas Dedi.

Meski begitu, dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka pada hari ini. Hanya sebatas menimbulkan kerugian materil. Gelombang pengungsian juga belum terlihat. Aparat keamanan masih berusaha membuat kondisi di Papua kondusif. TNI-Polri sudah menggandeng tokoh masyarakat setempat untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian juga sudah berkunjung langsung kemarin, Rabu (28/8). “Komitemen ini lah yang diminta bersama TNI-Polri turun ke lapangan untuk mendinginkan masyarakat,” pungkas Dedi.

Sebelumnya, intimidasi yang dialami mahasiswa Papua di Malang, dan Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Senin (19/8) pagi kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Barat dan beberapa titik lain. Sejumlah elemen masyarakat menggelar demontrasi di sejumlah titik.

Terakhir kontak senjata terjadi antara petugas keamanan dengan kelompok perusuh dari Paniai di depan kantor Bupati Deiyai, Rabu (28/8). Akibatnya 1 orang anggota TNI tewas dan 5 aparat lainnya terkena panah.

 

(aji/jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *