Jangan Lintasi Jembatan Tegal Datar

FOTO : FOR RADAR SUKABUMI MEMBAHAYAKAN: Dua orang siswa asal Kampung Tegaldatar, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, saat melintasi jembatan gantung Tegaldatar yang kondisinya rusak parah, kemarin (12/8).

LENGKONG, RADARSUKABUMI.com – Keselamatan warga Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, terancam bila melintas jembatan gantung Tegaldatar. Pasalnya, jembatan beralas kayu ini kondisinya saat ini rusak parah. Warga pun mendesak pemerintah supaya segera melakukan perbaikan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pantauan Radar Sukabumi, jembatan yang kondisinya rusak parah itu memiliki panjang sekitar 30 meter dan lebar 1,5 meter. Banyak kayu yang sudah lapuk dan terlepas dari badan jembatan serta besi penyangga pun sudah mulai berkarat. Bila melintasi jembatan ini, baik warga sekitar maupun pendatang harus ekstra hati-hati.

Bacaan Lainnya

Ketua RT 19, Kampung Tegaldatar, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Rully Nurdiansyah mengatakan, jembatan yang menghubungkan Kampung Tegaldatar dengan Kampung Cikaler ini merupakan akses vital warga menuju tempat publik. Seperti sekolah, pasar, Puskesmas dan lainnya. “Hampir 100 lebih warga yang memanfaatkan jembatan ini. Bila melintas, mereka harus ekstra hati-hati,” jelas Rully kepada Radar Sukabumi, kemarin (12/8).

Kerusakan jembatan gantung tersebut, sambung Rully, parahnya terjadi sejak enam bulan lalu. Saat ini, warga lebih memilih melintasi sungai bila dibandingkan harus melintasi jembatan. “Kalau tahun sebelumnya, warga dan kendaraan sepeda motor sering melintasi jembatan ini untuk mengangkut hasil pertanian. Namun saat ini, jembatan tidak bisa digunakan karena banyak yang bolong dan tentunya sangat membahayakan,” imbuhnya.

Seorang tokoh masyarakat di Kampung Tegaldatar, RT 19/5, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Bejo (60) mengatakan, di jembatan yang kondisinya sudah rusak ini sering terjadi kecelakaan. Meskipun tidak sampai memakan korban jiwa, tetapi tidak sedikit warga yang terluka akibat terperosok saat melintas. “Sekarang jembatan ini terancam roboh akibat kondisinya yang sudah tua. Apabila itu terjadi, tentu warga di sini terancam terisolir. Kami berharap, jembatan ini segera diperbaiki,” jelasnya.

Selama ini, jembatan gantung Tegaldatar merupakan sarana penunjang kelancaran aktivitas masyarakat setempat. Ia pun menyatakan apabila jembatan itu putus, maka otomatis aktivitas sehari-hari warga akan lumpuh total. “Warga kalau melintasi jembatan ini, pasti akan merasa was-was karena takut terperosok. Untuk itu, kami berharap jembatan yang sangat penting ini bisa segera diperbaiki,” tandasnya.

Sementara itu, Camat Lengkong, Agung Budiman membenarkan soal kondisi jembatan gantung Tegaldatar yang nyaris ambruk tersebut. Menurutnya, jembatan gantung itu sudah lama tidak digunakan warga sekitar. Lantaran, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi sudah membangun jembatan permanen yang lokasinya tidak jauh dari jembatan yang rusak tersebut. “Kami sudah membangun jembatan permanen pada 2017 lalu dengan anggaran yang bersumber dari APBD sebesar Rp1,5 miliar. Jembatan itu bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat. Memang jembatan Tegaldatar itu tidak lagi digunakan,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh warga Desa Neglasari untuk tidak melintasi jembatan gantung Tegaldatar yang rusak itu, karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Saya berharap warga bisa memanfaatkan jembatan permanen yang sudah dibangun pemerintah itu. Ya, jaraknya juga tidak jauh dari jembatan Tegaldatar hanya sekitar 300 meter,” pungkasnya.

 

(Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *