Hati-hati! Hari Ini Ada 3 Titik Panas di Sukabumi

Informasi titik panas di Sukabumi. (ist)

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – BMKG Jawa Barat merilis titik panas atau hotspot yang terdeteksi di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Jumat (16/8/2019).

Ini berdasarkan informasi peta sebaran hotspot Jawa barat berdasarkan pantauan sensor modis pada data tanggal 15 Agustus 2019 pukul 07.00 WIB sampai 16 Agustus 2019 pukul 06.00 WIB.

Bacaan Lainnya

Diketahui ada 3 titik panas di wilayah Kabupaten Sukabumi, yakni Simpenan sebanyak 1 titik hotspot dan Waluran sebanyak 2 titik hotspot.

Bayu Saputra, anggota Tagana Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa di wilayahnya sejauh ini tidak mengalami kejadian kebakaran.

“Sejauh ini kami cek ke setiap desa tidak ditemukan adanya laporan kebakaran, baik hutan maupun rumah,” kata Bayu.

Sedangkan yang terpantau adalah pembukaan lahan pertanian untuk bercocok tanam padi huma. “Itu pun lahannya milik pribadi dan saat pembakaran pun diawasi paling luas setengah hingga satu hektare,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Observasi Gempa Bumi dan Tsunami Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Rafid Ahadi membenarkan adanya sebaran titik panas di Kabupaten Sukabumi yang terdeteksi BMKG. Menurut dia, kemungkinan titik panas karena warga yang membuka lahan dengan cara membakar lahan.

“Jadi ada titik hotspot terpantau dari sensor bisa berupa pembukaan lahan atau spot panas lainnya,” kata Rafdi.

Koordinator Pusadalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna menambahkan, bahwa telah terjadi kebakaran lahan di Blok Cibulagor, Kampung Cipendey, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan.

Api diduga dari pembukaan lahan untuk padi huma dengan membakar rumput atau semak yang kemudian ditinggalkan begitu saja, sehingga api menjalar ke sekitar lahan karena kondisi semak-semak dan rumput kering karena kemarau panjang. Akan tetapi, kejadian kebakaran lahan tersebut terjadi pada Selasa malam (13/8/2019).

Sedangkan untuk dua titik panas di Kecamatan Simpenan seperti yang dirilis BMKG berdasarkan pantauan sensor modis data di atas, belum ada laporan kebakaran lahan hingga berita ini dinaikkan. “Belum ada laporan,” ujar Daeng.

(int/kum/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *