Evaluasi Besar-besaran

GOL: Penyerang Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel menceploskan bola ke gawang PSM Makassar pada laga pekan ke-15 di Stadion Gelora Andi Mattalatta, Minggu, (18/8).

RADARSUKABUMI.com – Kekalahan telak Persib 3-1 dari PSM Makassar di Stadion Andi Matalata, Minggu (18/8/2019) petang menjadi kekalahan keenam Persib di 15 pertandingan di Liga 1 2019. Praktis dengan hasil ini, kian membuat skuat Maung Bandung tertahan di peringkat 11 klasemen sementara Liga 1 2019 dengan torehan 15 poin.

Tak sampai di situ, kekalahan dari PSM membuat Persib memperpanjang tren minor tak pernah menang dalam enam pertandingan beruntun. Yang lebih memprihatinkan, dari enam laga terakhirnya, Persib hanya mampu mengantongi dua poin. Dua poin itu diperoleh Maung Bandung dalam laga kandang lawan Persela Lamongan dan laga tandang lawan Borneo FC. Sisanya, Persib kalah dari Bali United, Arema FC, Barito Putera, dan teranyar PSM Makassar.

Bacaan Lainnya

Bukan hanya itu, dua dari empat kekalahan itu merupakan kekalahan terburuk Persib sepanjang Liga 1 2019, yakni saat kalah 5-1 dari Arema FC dan 3-1 dari PSM Makassar. “Fakta soal (sebulan tidak menang) itu mungkin kamu benar, kita tidak bisa pungkiri itu karena tidak ada diskusi soal itu,” ungkap Pelatih Persib, Robert Alberts.

Robert juga mengakui tak bisa memberikan pembelaan bagi anak asuhnya dengan kekalahan telak dari PSM Makassar. Pasalnya kondisi fisik dan kesiapan tim saat menelan kekalahan di markas Juku Eja berbeda saat dihadapkan dengan laga tandang di markas Arema FC. “Fakta yang kamu bilang itu ada perbedaan. Di Arema memang saya bisa memaklumi pemain (mental down imbas teror). Tapi saat lawan PSM saya tidak bisa membela pemain. Saya akui dua gol itu terlalu mudah, dan ada dua gol lagi yang terjadi di awal babak kedua,” lanjutnya.

Karenanya menganalisis 15 laga di putaran Pertama musim 2019, pelatih asal Belanda itu menilai Persi masih belum mempunyai karakter tim yang kuat. Khususnya Robert mengakui, ada kualitas yang berbeda antara PSM Makassar dan Persib Bandung. Alhasil hal itu, lanjut Robert, akan menjadi bahan evaluasi bagi jajaran pelatih Maung Bandung di putaran kedua nanti. “Hasil di babak pertama (dua gol cepat) itu dan yang kita lakukan adalah menganalisis putaran pertama dan tahu bahwa tim ini tidak memiliki karakter kuat dalam tim,” ujarnya.

 

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *