Siswi SLB Budi Nurani Sukabumi Juara II Nyanyi Jabar

JADI CONTOH: Kepala SLB A Budi Nurani Kota Sukabumi Tanti Erkantri mendampingi Syifa Aulia yang menjadi Juara II Lomba Solo Vokal FLS2N Tingkat Provinsi Jabar.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Terlahir sebagai penyandang disabilitas, tidak menjadikan Syifa Aulia patah semangat. Siswi kelas IV Sekolah Luar Biasa (SLB) A Yayasan Pendidikan Budi Nurani Kota Sukabumi ini justru mampu membuktikan kalau setiap orang dianugerahi kelebihan meski memiliki keterbatasan.

Hal tersebut ia buktikan dengan torehan prestasi yang baru saja diraihnya, yakni meraih juara ke-2 lomba menyanyi solo di Festival Lomba dan Seni Nasional (FLS2N) Jenjang SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) 2019 di Grand Hotel Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (22/8).

Bacaan Lainnya

Syifa, begitu sapaan akrabnya ternyata bukan kali ini saja meraih prestasi di bidang seni, sebelumnya siswi yang memiliki keterbatasan penglihatan ini rupanya telah banyak meraih prestasi khususnya di bidang seni. Prestasi tersebut ia raih sejak 2018.

“Alhamdulilah untuk prestasi ananda Syifa sudah banyak membuat kami bangga,” Kepala SLB A Budi Nurani Kota Sukabumi Tanti Erkantri kepada Radar Sukabumi, kemarin (30/8).

Syifa sendiri mulai ikut lomba sejak 2018. Saat itu gadis cantik bersuara emas ini menjadi juara ke-3 lomba solo vokal, dan juara harapan I lomba baca puisi tingkat Provinsi Jabar. “Alhamdulillah tahun ini prestasinya meningkat di FLS2N Syifa meraih juara II solo vokal, juara I lomba baca puisi tingkat provinsi dan beberapa waktu lalu Syifa juara I lomba baca puisi di tingkat nasional,” terangnya.

Dikatakan Tanti, Syifa termasuk siswi yang multitalenta khususnya dibidang seni. Terbukti tidak hanya memiliki suara emas, Syifa juga berbakat menulis dan membaca puisi. Bahkan dikatannya, Syifa termasuk anak yang pintar membaca Alquran.

“Kalau Syifa ini masuk ke sekolah kami itu sejak kelas 2 SD, pertama saya liat dari anaknya sendiri ia termasuk anak yang giat dan memiliki kemampuan keras, juga memiliki bakat di bidang seni,” ucapnya.

Awalnya, ia dites vokal dan berhasil. “Tetapi ternyata dia juga senang membaca dan menulis puisi, anaknya ulet sekali itu yang membuat saya dan juga sekolah ini sangat bangga kepada Syifa,” ucapnya lagi.

Tanti pun mengaku amat bangga dengan prestasi yang diraih oleh muridnya tersebut. Menurutnya hal itu bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa anak-anak penyandang disabilitas pun mampu meraih prestasi yang bisa juga dilakukan anak-anak normal pada umumnya.

Hal yang sama diungkapkan salah satu guru pembimbing seninya, Yusuf Gigan yang mengatakan jika Syifa adalah anak yang memiliki bakat luar biasa. Syifa juga memiliki sifat ulet dan mau bekerja keras.
“Selama saya membimbing Syifa memang anaknya ini memiliki kemampuan yang kuat ya, dan juga memiliki banyak bakat,” imbuhnya.

Yusuf pun mengaku sangat senang bisa melatihnya. Rencana, di Oktober nanti bertepatan dengan Bulan Bahasa SLB A Budi Nurani akan meluncurkan sebuah buku karya anak penyandang disabilitas, salah satunya buku puisi yang diciptakan oleh Syifa.

“Bukunya ada dua yang pertama buku puisi ciptaaan Syifa yang kedua cerita pendek (cerpen) ciptaan Nurul yang juga murid SLB A Budi Nurani salah satu pemenang lomba cerpen di tingkat nasional pada 2019 kemarin,” terangnya.

Sementara itu, Syifa mengatakan sangat senang sekaligus bangga bisa kembali meraih prestasi. Meski sebagai juara ke-2, namun ia bisa tampil di tingkat Provinsi Jabar. Di situ, Syifa mampu mengalahkan 27 peserta lainnya dari Kota dan Kabupaten se-Jabar, sehingga menurutnya tak mudah untuk bisa mengalahkan pesaing yang memiliki bakat yang luar biasa.

“Awalnya sempet enggak nyangka, tetapi Alhamdulillah dari 27 itu saya lolos seleksi ke-12 peserta. Nah dari 12 peserta yang lolos, saya berhasil menjadi juara ke-2, mudah-mudahan tahun depan bisa ikut dan menjadi juara pertama,” ungkapnya.

Saat tampil, putri bungsu dari tiga bersaudara pasangan Endang Rentek dan Cucu Nurhasah warga Cianjur Selatan ini menyanyikan lagu Manuk Dadali dan A Millions Dream saat babak penyisihan. Sementara di final, lagi yang dinyanyikan berjudul Aku Diciptakan.

Punya segudang bakat di seni, ternyata ia bercita-cita menjadi sastrawan puisi. Hal itu lantaran dengan puisi ia bisa menulis semua perasaannya.”Kalau nyanyi hanya sebagai hobi saja, tetapi kalau cita-cita pengennya jadi sastrawan,”pungkasnya.

(wdy/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *