46 Orang Idap HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi

PALABUHANRATU — Sepanjang 2019, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menemukan 46 kasus penderita Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Ironisnya, jumlah kasus ini didominasi oleh usia yang masih produktif.

Dari data yang tercatat Dinkes Kabupaten Sukabumi, 46 kasus yang ditemukan tersebut merupakan hasil dari pemeriksaan terhadap 400 Laki-laki yang Suka Laki-laki (LSL), 11 waria, 1 Wanita Pekerja Seks (WPS), 61 IDU dan 1.600 Ibu Hamil (Bumil).

Bacaan Lainnya

“Penemuan kasus baru penyakit mematikan ini didapatkan setelah penderita dilakukan pemeriksaan. Dari ratusan yang diperiksa, terdapat 46 yang menderita HIV,” kata Wakil Supervisor Pengendalian Penyakit (Wasor P2) HIV dan TB Dinkes Kabupaten Sukabumi, Didi Sukmadi kepada Radar Sukabumi, kemarin (29/8).

Menurutnya, mayoritas penderita HIV/AIDS ini adalah usia yang masih produktif. Sedangkan penyebaran penyakit mematikan ini paling tinggi melalui seks bebas dan akibat penggunaan narkoba atau penggunaan napza jarum suntik. “Penyebaran melalui seks bebas ini sampai 90 persen. Sisanya penularan melalui penggunaan napza suntik. Artinya, seks bebas ini menjadi penyebab utamanya,” ujarnya.

Dijelaskan Didi, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus penderita HIV/AIDS tahun ini mengalami penurunan. Pada 2018 lalu, terdapat 112 kasus yang ditemukan. “Meski belum sampai satu tahun, dibandingakan dengan tahun sebelumnya ada penurunan dimana pada 2018 terdapat 112 kasus,” imbuhnya.

Guna menekan kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melakukan beberapa upaya, diantaranya menambah layanan kesehatan yang mampu utuk memeriksa HIV secara mandiri, penjangkauan dan konseling pada orang yang sudah HIV, mencegah putus obat, sosialisasi pada masyarakat dan kerjasama lintas sektor yang lebih intensif.

“Selain itu juga, kami memberikan pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan serta pemenuhan sarana dan prasarana. Kami harap, dengan berbagai upaya yang dilakukan dapat menekan kasus HIV/AIDS ini,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *