Dua Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

GAGAL PANEN: Salah seorang petani menunjukan sawah yang mengalami kekeringan di Kampung Bantarmuncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, kemarin (19/8).

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Dua hektare sawah di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak terancam gagal panen akibat terdampak kekeringan. Mengantisipasi kerugian yang lebih besar, para petani pun berharap pemerintah memberikan bantuan mesin diesel untuk menyedot air.

Informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, pesawahan di desa ini mengalami kekeringan selama sebulan lebih. Tumbuh kembang padi yang baru tanam pun terganggu. Akibatnya padi pun dipastikan mengalami puso dan petani pun merugi hingga puluhan juta rupiah. “Delapan kotak sawah yang saya miliki semuanya kering, kalau seperti ini pasti gagal panen,” kata salah seorang petani sekaligus warga Kampung Bantarmuncang, Dede (50) kepada Radar Sukabumi, kemarin (19/8).

Bacaan Lainnya

Diakui Dede, selain dirinya, banyak juga para petani di wilayah tersebut yang mengeluh karena dampak kekeringan ini. Karena tak tanggung, kerugian yang dialami saat ini cukup besar. “Untuk modal delapan kotak sawah saja, saya sudah habis modal enam juta. Apalagi kalau semuanya dihitung, mungkin bisa mencapai puluhan juta,” ujarnya.

Menurut Dede, para petani sudah berupaya mengajukan mesin pompa kepada pemerintah untuk mensisati kekeringan ini. Dengan mesin itu diharapkan, air sungai dapat disedot dan dialirkan ke pesawahan. “Air dari Sungai Ciawitali masih normal sehingga kami meminta bantuan mesin kepada pemerintah. Dengan begitu tentunya kerugian tidak akan besar,” ujarnya.

Hal senada disampaikan petani lainnya, Nyi Asiyah (70). Wanita berusia senja ini berharap, pemerintah bisa turun tangan membantu para petani agar tidak mengalami kerugian yang cukup besar. “Kami harap ada bantuan dari pemerintah untuk menyedot air dari sungai yang tidak jauh dari sawah, karena air di sungai itu masih normal,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Cibadak, Elis Sukmiati melalui penyuluhnya, Wahyu Ardiansyah mengaku sudah mengecek ke lokasi pesawahan yang mengalami kekeringan. “Ya, sekitar dua hektare lebih sawah itu terancam gagal panen karena tidak terairi,” ucapnya.

Menurutnya, UPTD Pertanian Cibadak sudah berupaya mengajukan bantuan satu unit mesin pompa kepada Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi. Namun sampai saat ini masih belum ada informasi bantuan tersebut. “Kami sudah mengajukan bantuan satu unit alat sedot air ke Dinas Pertanian, tapi belum ada kejelasan. Secara perhitungan, satu unit alat pompa cukup mengairi sekitar lima hektar sawah,” pungkasnya.

 

(bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *