Markas GMNI Dibakar Pasca Kasus 4 Polisi Cianjur Terbakar

Sektretariat GMNI Cianjur dibakar

CIANJUR, RADARSUKABUMI.com – Sekretariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cianjur terbakar pada Jumat (16/8/2019) dini hari.

Kebakaran terjadi beberapa jam usai insiden 4 polisi terbakar saat mengamankan aksi mahasiswa di Pendopo Cianjur, Kamis (15/8/2019).

Bacaan Lainnya

Markas GMNI yang berada di Kampung Berenuk, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur tersebut diduga dibakar orang tidak dikenal.

Api menghanguskan sebagian ruang bagian belakang bangunan. Komputer dan meja lengkap dengan kursinya terlihat hangus.

“Ada yang lihat seseorang membuka jendela belakang di ruangan komputer. Api berkobar dari dalam, nyala api terpantul jelas dari jendela,” kata Ganjar Firdaus (29), seperti dilansir detik.com.

Sementara itu, Gozali mengaku sempat melihat seseorang berlari usai membakar komputer. Sosok yang tidak dikenal itu lalu menaiki motor dan berlari ke arah keluar gang jalan.

“Saya awalnya mendengar suara api sekitar pukul 00.30 WIB. Saya intip dari jendela kecil karena posisi belakang kamar saya berhadapan dengan ruangan sekretariat yang dibakar. Saya intip, mungkin orang itu tahu, langsung melarikan diri nyalain motor, lalu pergi,” tutur Gozali.

Ia mengaku tidak melihat jelas ciri-ciri orang yang melakukan pembakaran. Selain situasi gelap, Gojali juga tidak berani langsung keluar karena takut.

Gojali saat itu sempat berteriak minta tolong karena begitu melihat adanya api. Saat itu tidak ada warga yang keluar dari dalam rumah, akhirnya ia membangunkan Ganjar.

“Posisi pintu terkunci, saya bawa ember isi air memadamkan api dari sela jendela. Akhirnya api mati,” ucapnya.

Kondisi sekretariat itu terlihat kosong, hanya ada belasan motor terparkir di ruang sekretariat dan bangunan di sampingnya. Gojali membenarkan motor-motor itu milik mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di Pendopo Cianjur.

Demonstrasi tersebut diwarnai insiden terbakarnya empat polisi yang tengah bertugas.

“Sampai sekarang masih tersimpan di sini motornya. Untung saja api berhasil dipadamkan dan enggak merembet kena motor mereka,” ujar Gojali.

Terkait peristiwa itu, Ketua GMNI Jabar Wahyu Khanoris mengaku sudah mendapat informasi ada kebakaran di Sekretariat GMNI Cianjur.

“Informasi warga setempat pembakaran sekretariat. Katanya ada komputer yang terbakar. Namun saya tidak mau berspekulasi soal kaitan apa-apanya, hanya dapat informasi itu saja,” kata Wahyu singkat via sambungan telepon.

Polres Cianjur menyatakan pihaknya masih menyelidiki dugaan pembakaran markas GMNI Cianjur.

“Kita masih pendalaman, masih melihat situasinya bagaimana. Kita selidiki dulu,” ujar Kapolres Cianjur AKBP Soliyah.

Soliyah mengatakan pihaknya belum menemukan dugaan bahwa sekretariat itu sengaja dibakar. Ia memastikan bakal memeriksa lebih lanjut kebakaran di bangunan tersebut.

“Belum ada indikasi dibakar. Kita masih selidiki,” imbuhnya.

Sementara itu kader GMNI yang juga mahasiswa dari Universitas Surya Kencana (Unsur) berinisial RS (19) telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satreskrim Polres Cianjur.

Terkait hal itu, Ketua DPP GMNI, Andi Junianto mengatakan pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, aparat kepolisian yang menjadi korban dan keluarganya atas tindakan oknum mahasiswa tersebut.

DPP GMNI menghormati segala proses hukum yang terjadi pada oknum mahasiswa yang diduga kader GMNI tersebut.

“Kami akan mengambil langkah tegas secara organisasi kepada yang bersangkutan bila terbukti oknum tersebut adalah kader GMNI,” kata Andi.

(one/pojoksatu/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *