Kader GMNI Cianjur Ditetapkan Tersangka Kasus Polisi Terbakar

Detik-detik insiden polisi Cianjur terbakar

RADARSUKABUMI.com – Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) turut prihatin atas insiden 4 polisi terbakar di Cianjur saat mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa.

Ketua DPP GMNI, Andi Junianto mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan dan menyayangkan aksi mahasiswa dengan taktik membakar ban bekas, yang berujung memakan korban dari aparat kepolisian.

Bacaan Lainnya

Terkait hal itu, DPP GMNI memastikan bahwa kader-kadernya tidak pernah melakukan aksi anarkis.

“Sebagai organisasi kader, di GMNI tidak pernah diajarkan untuk melaksanakan aksi yang anarkis. Aksi-aksi GMNI selalu difokuskan pada gagasan komprehensif disertai manajemen aksi yang rapi, jauh dari anarkis,” ujar Andi.

Dalam kasus ini, mahasiswa dari Universitas Surya Kencana (Unsur) telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satreskrim Polres Cianjur.

Belakangan diketahui bahwa mahasiswa berinisial RS (19) itu merupakan kader GMNI.

Terkait hal itu, DPP GMNI, kata Andi, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, aparat kepolisian yang menjadi korban dan keluarganya atas tindakan oknum mahasiswa tersebut.

DPP GMNI menghormati segala proses hukum yang terjadi pada oknum mahasiswa yang diduga kader GMNI tersebut.

“Kami akan mengambil langkah tegas secara organisasi kepada yang bersangkutan bila terbukti oknum tersebut adalah kader GMNI,” kata Andi.

Sementara, Ketua DPP GMNI yang lainnya, Imanuel Cahyadi menyatakan bahwa GMNI sejauh ini kerap melakukan kerjasama dengan aparat kepolisian menyoal ideologi bangsa dan keamanan negara. Karenanya, GMNI sangat mendukung proses hukum yang berlaku.

“Jadi, kami berharap agar saudara korban dapat segera pulih supaya dapat mengemban tugas mulianya. Kemudian, kami sangat mendukung proses hukum yang ada,” kata Imanuel.

Terkait sikap resmi DPP GMNI, kata Imanuel, ke depannya jika benar oknum mahasiswa berinisial RS terbukti bahwa dia merupakan kader GMNI, akan dirumuskan oleh semua pengurus DPP GMNI.

“Ya kita harus rapikan barisan dan konsolidasi lagi agar gerakan-gerakan yang dibuat mahasiswa kedepan tidak terulang lagi,” demikian Imanuel.

(rmol/pojoksatu/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *