Pembentangan Bendera Terpanjang di Jatiluwih Masuk Rekor Dunia

Bendera merah putih membentang sepanjang 1.945 meter di kawasan persawahan Jatiluwih, Tabanan, Rabu (14/8). (AGUNG BAYU/BALI EXPRESS/JPG)

RADARSUKABUMI.com – Ada yang istimewa di Tabanan, Bali, Rabu (14/8), tepatnya di Desa Jatiluwih, Kecamatan Tabanan. Bendera merah putih sepanjang 1.945 meter dibentangkan di kawasan ini oleh jajaran kepolisian Polda Bali. Kegiatan yang memecahkan rekor MURI tersebut dilakukan serangkaian peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2019.

Pembentangan bendera dimulai sekitar pukul 09.00 Wita yang diikuti oleh Ketua Umum Bhayangkari Tri Tito Karnavian, Kapolda Bali Irjenpol Dr. Petrus R. Golose, Ketua Bhayangkari Daerah Bali Barbara Golose. Dari pantauan di lapangan, turut hadir juga Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha, Ketua MUDP Provinsi Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesha, Ketua FKUB Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet.

Bacaan Lainnya

Total ada 1.700 personel Polri, 8 tokoh agama dan 45 personel TNI yang terlibat. Mereka membentangkan kain merah-putih di sepanjang jalur yang ada di kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Jatiluwih. Jumlah 1.700 personel Polri, mengartikan bahwa angka 17 tersebut sebagai tanggal kemerdekaan bangsa Indonesia. Sedangkan panjang kain merah putih 1.945 meter dengan lebar 1,5 meter itu memiliki arti semangat perjuangan 45 demi mewujudkan Indonesia yang makmur dalam bingkai NKRI.

Kenapa dilakukan di Desa Jatiluwih? Menurut Golose, karena Desa Jatiluwih merupakan kawasan heritage Bali dan Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) oleh UNESCO. Di samping itu juga karena sebagai daerah pariwisata dengan hamparan sawah terasering yang melambangkan kemakmuran.

Golose menyebut kegiatan itu bukan hanya untuk memecahkan rekor Muri. Polda Bali hendak menyuarakan perdamaian dalam moment peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI. “Dari Bali kita suarakan perdamaian, kita suarakan toleransi,” imbuhnya seperti dikutip Bali Express (Radarsukabumi.com Group).

Lewat kegiatan ini, pihaknya ingin menyampaikan pesan bahwa tidak boleh ada bendera lain selain merah putih, tidak boleh ada ideologi lain selain Pancasila, tidak boleh ada dasar hukum selain UUD 45, dan tidak boleh ada bentuk negara lain selain NKRI. “Kalau ada yang coba-coba, dia harus berhadapan dengan rakyat Indonesia, serta TNI-Polri yang bersinergi menjaga keamanan Indonesia,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Umum Bhayangkari, Tri Tito Karnavian mengatakan bahwa Pulau Bali sebagai salah satu pulau di Indonesia yang memiliki keindahan alam dan kultur budaya yang khas. Apapun yang terjadi di Pulau Bali, pasti akan terdengar ke seluruh dunia. “Untuk itu kita bersama-sama buktikan pada dunia, bahwa tanah dewata ini adalah the island of thousand temples, the island of paradise, the island of tolerance, the island of peace dan the island of love,” tegasnya.

Sementara itu Senior Manager Muri, Yusuf Ngadri menjelaskan, kegiatan tersebut berhasil memecahkan rekor dunia pembentangan bendera merah putih terpanjang di hamparan persawahan. “Kali ini memang Polda Bali fokus di persawahan sebagai ritual ucapan syukur atas kemakmuran sekaligus menyambut HUT ke 74 Kemerdekaan RI,” ujarnya.

Menurutnya, pembentangan bendera terpanjang di areal persawahan memang belum pernah dilakukan di Indonesia bahkan di dunia sekalipun sehingga Polda Bali kali ini berhasil memecahkan rekor dunia. “Ini rekor skalanya dunia, di dunia belum ada, ini baru pertama di Bali. Nanti bisa dipecahkan apabila ada yang lebih panjang lagi,” pungkasnya.

(jpc/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *