Geopark Ciletuh Sepi Pengunjung

FT: IST SEPI PENGUNJUNG: Beberapa wisatawan saat selfie di tempat wisata Puncak Dharma pasca gempa di Sumur Banten, kemarin.

CIEMAS, RADARSUKABUMI,com – Beberapa tempat wisata di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu sepi pengunjung pasca gempa di Sumur Banten yang getarannya sampai ke Kabupaten Sukabumi. Kondisi ini diperparah dengan menyebarnya informasi hoax terkait tsunami akan terjadi di kawasan wisata yang sudah diakui dunia ini.

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, hampir semua tempat wisata di kawasan Geopark Ciletuh ini mengalami penurunan pengunjung. Seperti Puncak Aher dan Puncak Dharma. “Pada akhir pekan, kawasan ini biasanya ramai dikunjungi oleh wisatawan tidak kurang dari seratus orang.

Bacaan Lainnya

Namun setelah gempa, paling hanya sekitar 10 orang. Ini akibat adanya hoax yang tersebar luas di media sosial,” kata salah seorang pengelola tempat wisata Puncak Aher, Hendi kepada wartawan.
Menurut Hendi, pasca gempa pada beberapa hari lalu, banyak masyarakat atau pengunjung yang terpengaruh oleh kabar hoax di jejaring sosial. Padahal menurutnya, meskipun getaran gempa terasa di Kabupaten Sukabumi, namun kondisi pantai Sukabumi dipastikan aman.

“Padahal kabar hoax ini sebenarnya tidak beralasan, karena Puncak Aher berada di dataran tinggi. Tapi tetap saja pengunjung merasa ketakutan karena termakan hox itu,” imbuhnya.

Hendi pun berharap, masyarakat tidak mudah terpengaruh isu hoax yang kerap beredar di media sosial karena bisa berdampak negatif. “Mudah-mudahan masyarakat tidak mudah terpancing oleh berita hoax di media sosial. Bila menerima informasi, kroscek dceerfulu kebenaran informasinya,” imbaunya.

Sementara itu, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menegaskan, masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan sampai, informasi yang belum tentu kebenarannya langsung dibagikan begitu saja sehingga menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. “Saya mendengar waktu terjadi gempa kalau Pantai Palabuhanratu airnya naik, ternyata itu tidak benar. Nah ini yang harus diwaspada, jangan memberikan informasi yang belum jelas,” tegas Marwan.
Selain itu, Marwan juga meminta agar masyarakat tidak menyebarluaskan foto-foto ataupun kabar yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya dan belum jelas sumbernya. “Saya minta masyarakat untuk menerima dan menyebarkan berita yang relevan atau resmi. Lebih baik diam dari menyebarkan informasi yang tidak jelas.” pungkasnya.

 

(bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *