Inovasi di Bisnis Kedai Kopi

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Tren minum kopi di Sukabumi terus meningkat di semua kalangan. Budaya minum kopi pun bukan lagi sekadar penghilang rasa kantuk, namun lebih dari itu, minum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Hal itu membuat usaha kopi makin banyak peminatnya. Mulai dari mendirikan kedai, hingga menawarkan aneka jenis biji dan bubuk kopi dari seluruh daerah di Indonesia dilakukan.

Bacaan Lainnya

Seperti yang digeluti Donas Al Aziz (34). Pemilik kedai Ngopi Bray D29 melihat bisnis kopi memiliki profit menjanjikan untuk kedepannya.

“Peningkatan ada, sekarang itu untuk di Kota Sukabumi 60 persen warganya sudah beralih dari kopi sachet ke kopi biji,” kata Donas saat ditemui Radar Sukabumi di Soedirman Street Food, Warudoyong, Kota Sukabumi.

Pria yang konon telah menjalankan usahanya selama tujuh tahun itu mengartikannya bahwa banyak warga Sukabumi yang sudah paham manfaat kopi biji.

Meski usaha ini sedang merebak, tidak dipungkiri banyak pemilik kedai kopi yang jatuh bangun lantaran tidak kuat persaingan. Untuk itu, Donas memiliki strategi agar usahanya tetap menjanjikan salah satunya dengan berinovasi.

Di kedainya, konsep kopi yang ditawarkan lebih ke tradisional dengan menggunakan kopi asli atau kopi biji yang diramu sendiri, sehingga lebih fresh saat disajikan ke konsumen seperti kopi nangkub.

“Kalau aku lebih mempertahankan identitas asli kopi itu sendiri sih, seperti kopi yang aku jual itu merupakan kopi asli daerah di Indonesia, terus cara bikinnya juga lebih ke manual brewing,” ucapnya.

Ada dua varian kopi yang dijualnya, jenis arabika dan robusta. Ada 20 jenis biji yang dijualnya dari beberapa daerah penghasil kopi. Antara lain dari petani di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Aceh (Sumatera) dan beberapa dipasok dari daerah peghasil biji kopi berkualitas misalnya biji kopi Halimun, Sukabumi. “Yang paling laku justru dari lokal sini, Halimun Sukabumi,” ucapnya. Untuk harganya sendiri dibanderol mulai dari Rp10 ribu-Rp15 ribu.

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *