Ada Kuburan di Tengah Jalan Padabeunghar yang Rusak Parah

Warga membuat kuburan, menanam pohon pisang dan membuat spanduk tulisan di tengah Jalan Raya Padabeunghar yang rusak. (foto: ist)

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Kekesalan warga Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi akibat jalan rusak kian tak terbendung. Mereka pun membuat sebuah kuburan lengkap dengan bendera kuning, menanam pohon pisang, serta spanduk yang berisikan kecaman kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi di sepanjang Jalan Raya Padabeunghar yang rusak, Kamis (18/7/21019).

Kepada Radarsukabumi.com, Jeni Setiawan (51), Ketua RW 1 Kampung Padabeunghar mengatakan, aksi ini merupakan salah satu bentuk kekecewaan warga dan pengguna lalu lintas. Lantaran pemerintah tak kunjung juga melakukan perbaikan terhadap jalan yang konisinya kini semakin memprihatinkan.

Bacaan Lainnya

“Aksi ini merupakan bentuk kekesalan warga terhadap pemerintah yang tidak peduli terhadap warganya. Hal ini terbukti, sudah lebih 5 tahun jalan tersebut tak pernah diperbaiki. Padahal jalan itu merupakan akses utama warga dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari,” kata Jeni.

Warga Desa Padabeunghar menilai, kata Jeni, pemerintah tidak responsif terkait aspirasi warganya. Padahal jalan yang berada dibawah pengawasan pemerintah Provinsi Jawa Barat itu merupakan akses utama warga menuju tempat publik seperti, Puskesmas, pendidikan, pasar dan area publik lainnya.

“Sebab itu warga langsung turun ke jalan dan melakukan aksi penanaman puluhan pohon pisang dan spanduk sepanjang 2,5 kilometer mulai dari Jalan Raya Jembatan Padabeunghar hingga Jalan Raya Cieumbe Lapang,” paparnya.

Tokoh pemuda Desa Padabeunghar, Devi Fujianto (34) menjelaskan, akibat jalan rusak tersebut, selain banyak menyebabkan kecelakaan lalu lintas, juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi warga sekitar.

“Hampir setiap minggunya, di jalan ini pasti ada kendaraan roda dua maupun roda empat yang terjungkal saat melintasi jalan berlubang,” jelasnya.

Imenambahkan aksi menanam pohon pisang di tengah jalan sudah berulangkali dilakukan. Terakhir kali warga melakukan aksi serupa pada Mei 2019 lalu.

“Saat itu, ada dua orang petugas Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat datang ke lokasi dan meminta kepada warga agar mencabut kembali pohon pisang itu. Waktu itu, mereka berjanji akan melakukan perbaikan jalan itu, pada Juli Mei 2019. Namun, faktanya hingga saat ini jalan tersebut belum juga di perbaiki,” tandasnya.

(den/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *