Pejual Ganja Jaringan Kampus Diringkus

JAKARTA, RADARSUKABUMI – Peredaran narkotika semakin memprihatinkan. Sebab lokasi seperti universitas yang seharusnya difungsikan sebagai tempat belajar mengajar mulai dimasuki oleh oknum-oknum nakal penjual narkoba.

Hal ini seperti temuan Polres Metro Jakarta Barat. Mereka melakukan penangkapan kepada 2 orang mahasiswa karena kedapatan memiliki dan diduga menjadi bandar Ganja di Kampus.

Bacaan Lainnya

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Fredriz membenarkan adanya penangkapan kedua mahasiswa tersebut, “Ya benar ada dua oknum mahasiswa universitas swasta di Jakarta ditangkap terkait kasus Narkoba, saat ini masih dalam proses penyidikan dan pengembangan kasus” kata Erick dalam keterangannya, Senin (29/7).

Dua mahasiswa yang ditangkap adalah TBW dan PH. Keduanya diduga berperan sebagai bandar atau pemasok narkoba jenis ganja. Polisi masih mendalami berapa lama mereka sudah menjalankan bisnis haram ini.

Erick menjelaskan, penangkapan dua oknum mahasiswa tersebut dipimpin langsung oleh Kanit 3 Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Achmad Ardhy. Mereka ditangkap di lingkungan sebuah universitas swasta di Jakarta baru-baru ini. Petugas berhasil menemukan penyimpanan puluhan kilogram ganja siap edar yang sudah dikemas rapih. “Kami akan mengungkap jaringan narkoba kampus ini yang lebih luas lagi, tunggu saja kami akan informasikan lebih lanjut,” tandas Erick.

Selain itu, Erick Frendriz mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan lima pelaku yang masuk dalam jaringan narkoba kampus. “Dari lima orang itu mereka adalah jaringan pengedar. Mereka bergerak dengan peran dan fungsinya masing-masing,”terangnya.

Mereka yang ditangkap berstatus beda-beda. Ada yang masih mahasiswa aktif, manta mahasiswa yang mengalami drop out, dan pihak bukan mahasiswa. Dalam pengakuannya mereka sudah beroperasi selama dua tahun. Erick mengatakan, sepekan terakhir dalam penyelidikannya berhasil menyita 80 kilogram ganja yang diedarkan ke kampus-kampus Jakarta. Di wilayah Jakarta Barat 39 kilogram yang diedarkan. Dua kampus di Jakarta Selatan 9 kilogram. Sisanya di wilayah Jakarta Timur.

“Sejak minggu lalu kami monitor bahwa ada sejumlah ganja yaitu 80 kilogram yang akan diedarkan ke kampus di Jakarta. Jumlahnya berbeda-beda,” terangnya.

Erick juga mengungkapkan, jaringan pengedar narkoba kampus dikendalikan oleh seseorang bandar yang berstatus DPO. Oleh karena itu, aparat masih berupaya mengejar pihak-pihak lain yang sudah dikantongi identitasnya. Jaringan ini biasa menerapkan transaksi tanpa saling bertemu antara penjual dan pembeli. Terkecuali transaksi itu dilakukan di area kampus. “Penjual dan pembeli enggak ketemu. Barang taruh mana, ditempel di mana, terus ambil. Kalau dalam kampus mereka termasuk berani. Mereka berani menyerahkan langsung face to face dengan pembeli,” imbuhnya.

Kedepan, Erick bersama jajarannya akan kembali mendatangi kampus-kampus yang terindikasi dijadikan tempat peredaran narkoba. Koordinasi akan dibangun dengan pihak universitas. “Kita sifatnya akan reaktif dulu, pembinaan, kemudian penyuluhan dan sebagainya,” lanjutnya.

 

(jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *