Warga Papua Kepincut Hanjeli di Waluran Sukabumi

STUDY BANDING : Warga Papua saat belajar mengolah tanaman hanjeli di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Objek wisata hanjeli di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran semakin menarik perhatian semua kalangan. Kali ini, belasan warga asal Papua yang ‘kepincut’ melakukan penelitian di lokasi wisata unggulan Kecamatan Waluaran itu. Selain meneliti, mereka juga belajar cara menanam hanjeli. “Kedatangan mereka ini dalam rangka menjalankan tugas dari PIBI Ikopin Bandung untuk melakukan study banding terkait tanaman hanjeli,” jelas Koordinator Wilayah Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Pajampangan Wisata Alam Sukabumi, Asep Hidayat, Jumat (26/7).

Dalam melakukan study bandingnya, sambung Asep, mereka mempelajari tata cara menanam, menumbuk dan membuat olahan hanjeli. Seperti nasi, wajit, dodol, ‘peyeum’, rengginang dan kicimpring hanjeli. “Hasil dari study banding ini, menjadi bekal buat mereka untuk menanam hanjeli di daerah Papua,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Camat Waluran, Kartowijoyo mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya mendongkrak bidang agrowisata, pariwisata, pertanian dan industri yang berwawasan lingkungan. Hal ini, dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. “Alhamdulillah, tanaman hanjeli seluas tiga hektare ini sudah banyak dikunjungi para wisatawan lokal maupun luar,” jelasnya.

Untuk memaksimalkan potensi objek wisata hanjeli, pemerintah Kecamatan Waluran dan pemerintah Desa Waluran Mandiri melakukan kerjasama dengan warga sekitar dan komunitas objek wisata hanjeli dalam membangun tempat kuliner, gajebo, MCK, permainan air dan sarana penunjang lainnya. “Selain itu, kita juga akan mengembangkan kreatifitas warga mengenai pengolahan limbah batok kelapa supaya memiliki nilai rupiah,” paparnya.

Ia berharap, dengan adanya objek wisata hanjeli ini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi warga dan meningkatkan penghasilan asli daerah (PAD). Terlebih lagi, wilayah Kecamatan Waluran merupakan daerah perlintasan pintu masuk ke kawasan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu (GNCP). “Tanaman hanjeli sekarang sudah menjadi komoditas khas Kecamatan Waluran. Mudah-mudahan nantinya bisa lebih maju dan berkembang,” pungkasnya.

(Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *