Petani di Cikembar Mengeluh

PANEN DINI: Seorang petani di Kampung Cioray, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Iki (70) saat memanen padinya lebih awal, kemarin (25/7).

CIKEMBAR, RADARSUKABUMI.com – Petani padi di Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, mengeluhkan hasil pertaniannya yang turun sangat drastis. Mereka menduga, turunnya pendapatan ini akibat kemarau yang cukup panjang.

Seorang petani di Kampung Cioray, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Iki (70) mengatakan, akibat musim kemarau, lahan pesawahan warga di Kampung Cioray mengalami kekeringan. Sehingga hasilnya pun menurun hingga 50 persen.

Bacaan Lainnya

“Dari lahan satu are, biasanya menghasilkan gabah basah dua kwintal. Namun karena musim kemarau, hanya menghasilkan satu kwintal saja,” jelas Iki kepada Radar Sukabumi, kemarin (25/7).

Musim kemarau saat ini, sambung Iki, usia padi jadi lebih pendek karena kekurangan air. Kondisi cuaca yang panas pun membuat petani harus rajin mengairi sawahnya agar tidak kekeringan.

“Hasilnya banyak padi yang dipanen lebih awal dan itu membuat hasil panen tidak maksimal. Ya, kalau tidak dipanen secepatnya, pasti banyak padi yang mati, akibat kekeringan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Muhammad Solihin (58). Ia mengaku, sejak memasuki musim kemarau, sebagian petani di kampungnya itu mengairi lahan pertaniannya dengan menggunakan mesin diesel.

“Irigasi di sini sudah dua bulan terkahir tidak ada airnya. Sehingga kami terpaksa mengambil air dari mata air yang jaraknya satu kilometer dari area pesawahan menggunakan mesin diesel,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *