Dapat Tambahan Kuota Sarang Burung Walet

ILUSTRASI: Aktivitas ekspor-impor di pelabuhan peti kemas.

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Kunjungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) ke Tiongkok untuk melobi syarat dan proses ekspor sarang burung walet ke Negeri Tirai Bambu dipermudah, diapresiasi kalangan asosiasi. Pasalnya saat ini, pelaku usaha masih kesulitan mengekspor sarang burung walet ke negeri Tirai Bambu ini. Terobosan ini diharapkan memacu ekspor sarang burung walet ke Tiongkok hingga dua kali lipat di 2019.
Eksportir sarang burung walet yang juga Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPBSI) Boedi Mranata mengatakan, syarat ekspor sarang burung walet ke Tiongkok cukup ketat, sehingga ia mengapresiasi upaya pemerintah mengatasi kesulitan eksportir tersebut.
“Mungkin syarat-syarat ketat itu dicoba agak diperlunaklah, agak digampangkan. Sebab dengan syarat yang ketat itu memang masuk pasar ke China lebih sulit ya,” ujar Boedi kepada wartawan.
PPBSI menargetkan ekspor sarang burung walet ke Tiongkok mencapai 140 ton pada tahun 2019, jika upaya yang dilakukan Kemendag menbuahkan hasil positif. Jumlah tersebut, Boedi sebut, setara dua kali lipat jumlah ekspor sarang burung walet ke Tiongkok pada 2018 yang tercatat sebesar 70 ton. Sementara total sarang burung walet yang bisa Indonesia ekspor ke pasar global sepanjang tahun 2018 sebanyak 1596 ton.
Selain kemudahan, PPBSI berharap kuota ekspor sarang burung walet dapat bertambah seiring kunjungan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke Tiongkok untuk mendorong ekspor komoditas tersebut. Soalnya saat ini pemerintah Tiongkok hanya memberi kuota impor sarang burung walet dari Indonesia sebanyak 150 ton dalam setahun. “Dua kali lipat udah happy-lah. Nanti tahun depan nambah lagi,” ujarnya.
Menteri Enggar memulai serangkaian langkah lobi di China untuk mendongkrak ekspor dengan negeri raksasa itu. Komoditas yang diharapkan menjadi pendongkrak neraca ini adalah crude palm oil (CPO), buah-buahan, dan sarang burung walet.
Sebelumnya, Pelaksana Harian Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono baru saja menyaksikan acara penandatanganan kontrak ekspor sarang burung walet antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan asal Tiongkok di Jakarta, Jumat (19/7).
Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Tong Heng Investment Indonesia Suyanti Ang dengan Pimpinan Quanzhou Yuyan Family Biotechnology Co., Ltd (Bird Nest Diary) Lu Yu Meng dan Pimpinan Xiamen Fuen Imp & Exp Co., Ltd. Lin Wei Ting. Dalam kerjasama ini disepakati Indonesia akan mengekspor sarang burung walet sebanyak 10 ton tahun ini. (jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *