Guru PNFI Raih Penghargaan Dubes Malaysia

PATUT DICONTOH: Guru Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI)/ Pamong Guru Kota Sukabumi, Zidni Khasanah menunjukkan piagam penghargaan dari MURI di kantornya. Zidni terkenal cerdas dan mengayomi anak-anak yang putus sekolah.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Kedutaan Besar Malaysia memberikan penghargaan kepada guru-guru yang tergabung dalam Gerakan Akbar 1000 Guru Menulis Puisi se-Asean. Satu diantara guru yang mendapat penghargaan bergengsi ini berasal dari Kota Sukabumi, Zidni Khasanah.

Lewat karya puisinya yang berjudul “Bandung Lautan Ilmu”, perempuan berkerudung yang bertugas sebagai guru di Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI)/ Pamong Belajar UPT Kota Sukabumi itu bangga, lantaran menjadi pioner dan mengharumkan sekolah nonformal dan Kota Sukabumi di kancah Asean.

Bacaan Lainnya

Kegiatan 1000 Guru Menulis Puisi se-Asean sendiri diprakarsai Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PRSA) tersebut memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Zidni pun mendapat penghargaan dan medali dari MURI lantaran menjadi penulis puisi terbanyak. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Gedung Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Jumat (12/7).

“Ini sebuah prestasi yang membanggakan, karena saya bisa langsung terlibat di gerakan akbar 1000 Guru Menulis Puisi ini. Apalagi saya menjadi satu-satunya guru yang berasal dari sekolah nonformal,” terang wanita yang aktif mengajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Sukabumi ini kepada Radar Sukabumi.

Ia mulai tertarik menulis puisi sejak duduk di bangku SMA. Saat itu ia menulis puisi hanya iseng semata. Namun dari situlah Zidni semakin suka dengan kegiatan literasi, sehingga saat duduk di bangku kuliah dirinya mulai aktif menulis puisi dan cerpen untuk dipublikasikan di media lokal Yogyakarta.

Berkat hobinya itu, Zidni meraih penghargaan pertamanya yaitu sebagai salah satu penulis sepuluh puisi untuk kemerdekaan Namibiya pada 1987 yang diselenggarakan oleh Uniq PBB.

“Alhamdulilah itu menjadi penghargaan pertama saya,” terangnya bangga.

Sebelumnya, ia pernah menerima penghargaan lain seperti di 2018 meraih juara ke-2 tingkat nasional Lomba Apresiasi GTK PAUD Dikmas di Pontianak, dan masih di tahun yang sama Zidni juga terpilih salah satu nominasi Een Sukaeih Award.

Kecintaannya terhadap literasi terus ia lakoni hingga menularkannya kepada anak didik. Bahkan berkat kepiawannya merangkai sebuah kata yang membawa Puisi berjudul “Bandung Lautan Ilmu” terpilih untuk dibukukan.

Tentunya keberhasilan ini makin memotivasi Zidni untuk berkarya lebih baik. Sekaligus pelecut semangat bagi para pendidik di Kota Sukabumi untuk menulis.

“Semoga ini menjadi motivasi saya untuk lebih baik lagi, dan juga guru-guru lainnya untuk bisa menuangkan pemikiran dalam tulisan dan juga buku,” pungkasnya.

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *