Soal Giant Tutup Toko, Begini Tanggapan Hipmi Kota Sukabumi

Salah satu etalase di gerai Giant, Ciaul Sukabumi. (foto: Fawzy/radarsukabumi.com)

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Sukabumi Raden Koesoemo Hutaripto menanggapi isu yang menimpa gerai Giant di Jalan RA Kosasih, Ciaul, Kota Sukabumi.

Menurut pria yang akrab disapa Kang Raden ini, ada lima hal yang mendasari mengapa Giant di Ciaul mengikuti jejak 6 gerai lainnya di Jabodetabek yang tutup toko.

Bacaan Lainnya

“Salah satu penyebabnya karena kerugian, sehingga tak bisa memberikan imbang hasil terhadap toko atau terhadap perusahaan. Jadi setelah dicek mungkin diambil langkah untuk penutupan karen sdh tdk bisa diselamatkan,” kata Raden kepada Radarsukabumi.com, Kamis (11/7/2019).

Kedua, lanjutnya, terjadinya perlambatan ekonomi di lokal Sukabumi sehingga memengaruhi daya beli masyarakat yang kian rendah. Kondisi ini diyakini membuat masyarakat di Sukabumi memilih untuk menahan uangnya untuk dibelanjakan.

“Lalu yang ketiga, adanya perubahaan kebiasaan dari belanja offline ke online sehingga bisnis model ini harus berubah. Saat ini Giant belum bisa mengarah ke habit atau kebiasaan masyarakat yang sudah berubah,” paparnya.

Faktor keempat, kata Raden, problem di internal manajemen Giant yang diduga mengalami masalah. Menurut dia, perusahaan seharusnya bisa menangkap keinginan pelanggan dan memperhatikan promosi, harga, tata letak, kenyaman dan kelengkapan barang.

“Dan kelima, serbuan gerai minimarket memang merupakan kompetitor utama Giant. Posisi lebih dekat dengan lingkungan konsumen, banyak diskon dan barangnya lengkap,” ujarnya.

“Ini analisa yang saya tangkap dari situasi terkini,” imbuh Raden.

Menanggapi soal nasib karyawan Giant pasca tutup nanti, menurut Raden seharusnya pihak toko berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kota Sukabumi, yang dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Sukabumi. Hipmi Kota Sukabumi sendiri siap untuk memberikan advokasi ke Disnaker untuk menghadirkan solusi terhadap karyawan yang bakal mengalami PHK massal ini.

“Karena disnaker punya link banyak baik ke pemberi kerja. Seharusnya mereka (Giant, red) sudah mengambil langkah-langkah progresif. Saat ini saya rasa belum ada langkah-langkah yang signifikan untuk mengamankan pengangguran terbuka ini,” pungkasnya.

(izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *