Hama Blast Kembali Menyerang

SERANGAN HAMA : Kepala Desa Babakan, Ahmad Sumitra, saat menunjukan pesawahan warga di Kampung Gunungguruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat yang terserang hama blast, kemarin (10/7).

CISAAT, RADARSUKABUMI.com – Hektaran sawah di Kampung Gunungguruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat diserang hama blast. Akibatnya warga pun terancam gagal panen. Bahkan petani yang mulai panen pun mengaku rugi karena banyak tanaman yang tak berisi.

Sodikin (45), petani setempat mengatakan, hama blast yang menyerang pesawahannya semenjak peralihan musim hujan ke musim kemarau. “Hama blast ini tidak menyerang tanaman secara serentak, tetapi bertahap mulai dari daun mengering hingga batang padi membusuk. Akibat diserang hama ini, kami terancam gagal panen,” kata Sodikin kepada Radar Sukabumi Rabu (10/7).

Bacaan Lainnya

Dari sawah seluas empat are, sambung Sodikin, saat ini ia hanya dapat menghasilkan kurang lebih 1,5 kwintal gabah. Padahal dalam kondisi normal, ia menghasilkan 5 kwintal gabah. “Kalau sekarang, menghasilkan dua kwintal saja saya merasa bersyukur. Tetapi sepertinya sangat mustahil, karena banyak tanaman padi yang tidak berisi akibat diserang hama blast,” paparnya.

Sebelum memasuki musim panen, ujar Sodikin, para petani harus rutin menyemprotkan obat pembasmi hama ke tanaman padi agar tidak terancam gagal panen. “Namun sayang dengan cara seperti ini mengakibatkan pembengkakan biaya produksi,” ujarnya.

Kepala Desa Babakan, Ahmad Sumitra mengatakan, serangan hama blast ini mengakibatkan produktivitas padi menurun hingga separuhnya. Sehingga para petani tidak sedikit mengalami gagal panen. Sebab, hama blast yang menyerang tanaman padi mengakibatkan batang dan daun tanaman busuk, sehingga pertumbuhan padi terganggu. “Padi yang dipanen pada tahun ini, banyak yang kosong. Produktivitasnya turun drastis,” jelasnya.

Pihaknya mengaku sudah melaporkan terkait kondisi tersebut kepada pemerintah Kecamatan Cisaat dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi. “Sudah ada dua pekan Dinas Pertanian meninjau lokasi pesawahan warga.

Mereka memberikan obat untuk memberantas serangan hama blast itu. Namun obat itu hanya mencukupi untuk lahan seluas 4 hektare saja,” akunya.

Sebab itu, ia berharap pemerintah daerah dapat segera memberikan bantuan untuk memberantas hama blast yang menyerang tanaman padi. Terlebih lagi, warga Desa Babakan hampir 50 persen mata pencariannya sebagai buruh tani.

“Akibat serangan hama blast ini, tidak sedikit petani yang memanen padi lebih awal. Padahal padi tersebut belum waktunya panen. Ini terpaksa mereka lakukan demi menghindari gagal panen dan kerugian yang lebih besar lagi,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *