15 Warga Terserang DBD

PENGASAPAN : Petugas Puskesmas Cibolang saat melakukan fogging di Kampung Bojongnangka, RT 25/7, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat

CISAAT, RADARSUKABUMI.com – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menyerang warga Desa Babakan, Kecamatan Cisaat. Kali ini, belasan warga di Kampung Bojongnangka, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat diduga terjangkit virus yang akibat gigitan nyamuk aedes aegypty.

Kepala Desa Babakan, Ahmad Sumitra mengatakan, sepanjang awal Juli 2019 hingga saat ini, terdapat 15 warganya yang terserang DBD. “Kami mengetahui adanya warga yang terserang penyakit ini dari Rumah Sakit Betha Medika Cisaat,” jelas Ahmad kepada Radar Sukabumi, kemarin (8/7).

Bacaan Lainnya

Setelah mendapatkan laporan tersebut, ia langsung menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cibolang untuk melakukan peninjauan dan assessmen ke lokasi pemukiman warga yang terjangkit penyakit DBD.

“Kami bersama petugas Puskesmas Cibolang langsung melakukan pengasapan atau fogging untuk memberantas sarang nyamuk yang membawa virus aedes aegypty,” bebernya.

Dalam upaya penanggulangan DBD ini, pihaknya akan terus menjalin koordinasi dengan Puskesmas Cibolang untuk melakukan penyuluhan secara intensif tentang bahaya DBD ke seluruh daerah yang dianggap rentan terjangkit DBD.

Seperti pencegahannya dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta melakukan 4M yaitu menguras, menutup, mengubur dan mengawasi. Sehingga, perkembangan nyamuk aedes aegypty bisa dikendalikan dari mulai jentik.

“Kita bersama petugas Puskesmas sudah melakukan surpelen dan mewancarai warga yang terjangkit DBD. Alhamdulillah, saat ini seluruh warga yang terjangkit DBD kondisinya sudah membaik dan mereka sudah pulang ke rumahnya masing-masing,” imbuhnya.

Seorang warga Kampung Bojongnangka, RT 25/7, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Sakran Fahmi (55) mengatakan, banyaknya warga Kampung Bojongnangka yang terserang DBD ini semenjak terjadinya peralihan musim hujan ke musim kemarau.

“Penyakit ini, awalnya hanya menyerang tiga warga saja. Selang beberapa hari, anak saya yang bernama Rizal juga langsung terserang DBD. Saat ini Alhamdullillah kondisinya sudah membaik setelah dirawat di rumah sakit,” katanya.

Sebelum anaknya terserang DBD, ujar Sakran, tubuh anaknya sering mengalami lemas, demam dan pusing. “Kalau malam hari, anak saya tidak bisa. Setelah dicek, ternyata anak saya positif DBD,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *