Pertukaran Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

TERTARIK KEHIDUPAN PONPES: Sebanyak sebelas mahasiswa dari Australia berada di halaman Masjid Ulul Albab UINSA, baru-baru ini.

RADARSUKABUMI.com – Kehidupan di pondok pesantren (ponpes) dengan keunikan tradisi menarik perhatian sebelas mahasiswa asal Australia. Mereka secara khusus mempelajari ponpes dengan mengikuti program pertukaran mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.Untuk memperdalam materi, Jumat (28/6) sejumlah mahasiswa asal Australia ini diajak mengunjungi Ponpes Tambakberas, Jombang.
”Yang mereka tahu bahwa ponpes itu sekolah atau universitas. Padahal, ponpes kan bukan hanya sarana pendidikan. Ini yang membuat mereka
tertarik,” ujar Koordinator Acara East Java Exploration Fitria As’ad.
Ternyata banyak juga hal yang ingin dikenalkan kepada mahasiswa asing tersebut. Mulai panggilan-panggilan yang khas, kegiatan di pesantren,
hingga pembeda pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya. Satu bahasan yang cukup menarik adalah panggilan untuk orang-orang di pesantren.
”Kiai… Gus… Santri,” ucap George Lousie Lander menirukan ucapan dari pemateri.
Mahasiswa Edith Cowan University, Perth, Australia, tersebut melafalkan pengucapan tiga kata tersebut dengan benar. Setelah beberapa kali uji coba, Lousie terdengar cukup fasih.
Selain itu, mereka diberi materi tentang sejarah beberapa ponpes di Indonesia. Mulai ponpes tertua hingga persebaran ponpes di Nusantara.
”Mereka diajak meninjau Masjid Ulul Albab UINSA,” kata Fitria.
Di masjid tersebut, mereka ditunjukkan sedikit gambaran aktivitas di pondok pesantren. Mulai mengaji, salat, hingga menghafal Alquran.
”Setelah dirasa bekalnya sudah cukup, langsung kami ajak ke Ponpes Tambakberas untuk ziarah ke Makam Gus Dur dan sowan ke beberapa kiai,”
paparnya. (din/c10/ai)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *