Kritikan Jadi Motivasi

Kim Jeffrey Kurniawan

Kekalahan Persib Bandung dari Bhayangkara FC dengan skor 1-2 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (30/6), pada pekan ke enam Liga 1 2019, benar-benar membuat Bobotoh kecewa.

Dalam tiga laga kandang, tim asuhan Robert Alberts ini gagal meraih poin sempurna, termasuk kalah dari Bhayangkara FC. Teriakan “Persib Butut” (Persib jelek) menggema beberapa kali dari sebagian bobotoh di stadion setelah pertandingan Maung Bandung kontra The Guardians berakhir.

Bacaan Lainnya

Cemoohan suporter tersebut ditanggapi pemain Persib, Kim Jeffrey Kurniawan, dengan bijaksana. Dia berharap kritikan tersebut justru memotivasi Maung Bandung untuk bangkit.

“Kami sebagai pemain juga sudah rindu untuk menang, bukan hanya suporter. Menang itu juga memang wajib. Saya juga sebagai suporter tentu ingin tim menang dan tidak kalah,” ungkap Kim setelah pertandingan. “Sangat bisa dimengerti (kekecewaa bobotoh). Kami akan beri yang terbaik di Surabaya (kontra Persebaya). Kami akan berusaha ambil poin tiga di sana,” ujar pemain blasteran Jerman-Indonesia tersebut.

Kim juga mengajak rekan-rekannya untuk melakukan evaluasi atas hasil buruk tersebut. “Seharusnya kami tampil lebih baik dan menang, apalagi bermain di kandang. Jadi kami tetap harus introspeksi diri dan harus memperbaiki diri kami agar kembali ke jalur kemenangan,” ungkap pemain bernomor punggung 23 di Persib Bandung tersebut.

Sementara itu, Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menanggapi umpatan bobotoh dengan teriakan ‘Persib butut’. Menurut pelatih asal Belanda itu, tim Persib justru harus lebih kuat dengan adanya teriakan-teriakan seperti itu dan fokus memperbaiki diri untuk persiapan laga selanjutnya di Liga 1 2019. “Soal itu (teriakan Persib butut) karena Persib kalah dalam satu pertandingan. Saya tidak membenci orang-orang yang mengatakan hal buruk soal tim, mereka juga tentu melihat hasil dari pertandingan hanya dapat dua poin,” ungkap Robert di lapangan Lodaya, Bandung, Senin (1/7). “Semua orang di dunia tentu tidak senang dengan hal itu, jika melihat tiga pertandingan, kami tidak kalah unggul dengan tim tamu, kami hanya imbang dua kali dan kalah satu kali. Jika ada yang bilang buruk soal Persib, maka kami harus lebih kuat,” lanjut mantan pelatih PSM Makassar itu.

Satu hal yang pasti, Robert Alberts dan tim pelatih terus mengevaluasi tim dan pemain karena Persib harus ada di posisi atas klasemen Liga 1 2019. Disinggung apakah kritikan itu menjadi tekanan, pelatih berusia 64 tahun ini menegaskan bahwa tekanan bukan dari luar tim saja, tapi juga di dalam tim. “Kami sudah berdiskusi dan setiap tim di dunia tidak bisa menang dalam setiap pertandingan. Bahkan suporter tim sekelas Barcelona juga ingin tim mereka menang, tapi mereka tidak bisa melakukan itu. Barcelona juga pernah kalah di kandang. Jadi dalam sepak bola, pemain harus bisa melupakan tekanan itu dan pemain yang bagus bisa bangkit untuk menjadi lebih kuat,” tutur Robert.

Dari diskusi dengan tim pelatih Persib Bandung, Robert mengakui kegagalan meraih tiga poin di kandang sendiri karena masalah mental pemain. “Dan ke depan kami akan lebih kuat mengatasi situasi seperti ini,” ucap Robert.

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *