Melihat Perjuangan Atlet Arung Jeram Asal Cikidang

Awalnya Dipandang Sebelah Mata, Kini ‘Guncangkan’ Dunia

Meski sempat tak akan jadi berangkat akibat masalah keuangan, tim arung jeram Indonesia putri U-23 (Junior Women) Junior Rafting Team (JRT) akhirnya membayar lunas dengan menyabet titel juara dunia dalam kejuaraan arung jeram World Rafting Championships (WRC) 2019 di Australia.

HANDI SALAM, SUKABUMI

Bacaan Lainnya

‘Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil’. Pepatah inilah yang mampu menggambaran tim Arung Jeram asal Cikidang Kabupaten Sukabumi.

Bagaimana tidak, di awal perjalanannya yang terseok-seok karena keterbatasan materi, dibayar lunas dengan sejumlah prestasi yang mampu mengharumkan Sukabumi bahkan Indonesia di kancah dunia dalam olahraga arung jeram.

Sejak dibentuk pada 8 Agustus 2014, tim yang menamakan diri dengan sebutan Junior Rafting Team (JRT) ini awalnya dipandang sebelah mata. Sejak awal berdiri, tim JRT awalnya memiliki 14 anggota. Seiring berjalannya waktu, satu persatu ‘tumbang’ dan hanya tersisa tujuh orang. Maklum saja, selama perjalanan tim yang mendapatkan julukan ‘Srikandi Sukabumi’ ini berangkat dari keterbatasan biaya.

Salah satu anggota tim ini, Lista Natasya Peniawati (19) membeberkan cerita awal perjalanan dirinya memantapkan karier di jalur olahraga arung jeram. Ia mengaku, memang sejak awal mendapat suport dari orang tuanya yang kebetulan juga sebagai mantan atlet arung jeram dan saat ini menjabat sebagai pelatih.

Kemudian pada tahun 2014, waktu dirinya masih duduk di bangku SMP di SMPN I Cikidang, Kabupaten Sukabumi, ia mengajak teman-teman seangkatannya untuk ikut bergabung.

“Waktu itu saya memiliki Genk (Perkumpulan. red). Kebetulan teman yang diajak saya itu awalnya atlet yang hobi main futsal. Tanpa ada tawar menawar, kami ajak mereka bergabung,” jelas Lista.

Selama berlatih bersama teman-teman tersebut, hanya modal nekat yang dimilikinya. Tak ada biaya untuk latihan, bahkan untuk makan setelah latihan selama beberapa tahun ditanggung masing-masing para anggota.

Hal itu tentunya jauh berbeda dengan atlet yang kebutuhannya tercukupi seperti vitamin, suplemen dan lainnya. Makanya, banyak anggota yang keluar. Hanya saja, ada tujuh orang yang masih setia bertahan hingga saat ini. Yakni dirinya, Siti Nurranti (17), Selawati Solihin (18), Nita Karlina (20), Siwi Widiastuti (20), Andara Risma (17), dan Dhika Aulia Qotrunada (17).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *