Status UGG Ciletuh Terancam Dicabut

TANJAKAN DINI
TANJAKAN DINI: Jalan Raya Simpang Loji yang lebih terkenal dengan nama Tanjakan Dini merupakan salah satu infrastruktur yang dibangun Pemprov Jawa Barat dengan menghabiskan anggaran Rp300 miliar sepanjang 36 kilometer

WISATA SUKABUMI – Status UNESCO Global Geopark (UGG) Ciletuh-Palabuhanratu terancam dicabut. Bagaimana tidak, 13 item yang dijadikan sebagai persyaratan untuk mempertahankan status UGG ini belum semuanya bisa terpenuhi. Pemkab Sukabumi baru menyelesaikan 11 item. Sedangkan, dua item lagi baru ditargetkan selesai pada 2020 mendatang. (lengkapnya lihat grafis).

“Jadi memang dua item ini masih berupaya dilengkapi. Mudah-mudahan ketika peninjauwan ulang pada 2022 mendatang, semua item yang menjadi persyaratan sudah terpenuhi. Soalnya, jika tidak dilengkapi, maka status UGG ini akan dicabut UNESCO,” papar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Usman Jaelani.

Bacaan Lainnya

https://radarsukabumi.com/2019/06/28/geopark-ciletuh-palabuhanratu-dibangun-aher-diabaikan-emil/

Menurutnya, apabila status UGG itu dicabut tentunya menjadi kerugian besar bagi pemerintah. Dimana, objek wisata Geopark Ciletuh-Palabuhanratu tidak akan lagi terpromosikan di tingkat internasional. Sehingga, tingkat kunjungan wisatawan dari luar negeri akan semakin berkurang.

“Karena dengan status UGG ini, tentunya banyak manfaat yang dapat diambil. Selain menambah kepercayaan wisatawan asing untuk mengunjungi Ciletuh, juga obyek wisata ini dipromosikan di tingkat internasional,” bebernya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat, Dadan Ramdan mengatakan, saat ini yang menjadi ancaman kedepan di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu salah satunya adalah banyaknya pertambangan emas maupun pasir baik yang dilakukan oleh perusahaan berbadan hukum maupun perorangan.

“Intinya, kawasan geopark itu harus dijaga mulai dari lingkungan, hutan dan hayatinya. Namun, bila kawasan objek wisata yang sudah diakui dunia ini tidak dijaga, maka sudah tentu akan rusak dan menyebabkan bencana alam mulai dari banjir dan longsor,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bila melihat dari 13 item yang saat ini belum terpenuhi seluruhnya untuk persyaratan dalam mempertahankan status UGG ini, pihaknya menilai bahwa Pemprov Jabar sangat lemah dalam mendorong dan mempertahankan status Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.

“Seharusnya, pemerintah daerah khususnya Pemprov Jabar terus berupaya maksimal agar memenuhi seluruh persyaratan itu. Karena, sudah jelas bila status UGG ini dicabut, maka akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan eknomi warga sekitar,” bebernya.

Untuk itu, seluruh stakehoalder harus berperan aktif dan terlibat secara penuh dalam menjaga kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. “Kita harus bisa menyelamatkan kawasan geologi yang berada di Geopark Ciletuh. Seperti, memanfaatkan kawasan geopark sebagai objek wisata sehingga bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat tanpa harus merusak alam,” pungkasnya. (bam/den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *