Pasar Pelita Diklaim Solusi Kesemerawutan Kota

CIKOLE – Kesemrawutan pusat kota dengan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) memang masih menjadi ‘pekerjaan rumah’ Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi.

Saat ini pemerintah dibawah kepemimpinan Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi dan Wakil Walikota Sukabumi, Andri Hamami terus menggodok soal permasalahan tersebut.

Bacaan Lainnya

Kendati demikian, Pemkot Sukabumi mengklaim akan membersihkan semuanya setelah nanti terwujud pembangunan pasar pelita.

“Kalau pasar pelita sudah beres, nanti semua PKL masuk kesana. Kita akan prioritaskan PKL yang sudah lama berjualan,” ujar Wakil Walikota Sukabumi, Andri Hamami.

Selain itu untuk mengurai kesemrawutan pusat kota kata Andri dilakukan secara bertahap. Pemkot mulai mengurangi kesemrawutan di pusat keramaian dengan penataan lingkungan jalan melalui penertiban PKL dan lahan parkir.

Andri menambahkan, nantinya Pasar Pelita dapat menampung 3.800 PKL, sementara jumlah PKL ada 4.000. Para PKL yang tidak tertampung di Pasar Pelita akan ditempatkan di pasar induk.

“Sisanya itu nanti akan ditempatkan di pasar induk,” akunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Satuan Pol PP Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi mengatakan Penertiban PKL sudah dimulai di pusat kota pada pertengahan pekan ini.

Satpol PP Kota Sukabumi berhasil mengosongkan bagian selatan Jalan Ahmad Yani dan sisi barat Jalan Ciwangi dari PKL.

Sementara PKL diperbolehkan berjualan di seberang sisi jalan tersebut sambil menunggu proses relokasi.

“Para PKL harus bisa menata diri dan tidak berdagang secara berlapis-lapis yang bisa menyebabkan para pejalan kaki sulit lewat. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengatur lahan parkir di lokasi PKL,” ujarnya.

Dalam penertiban PKL, Satpol PP memberikan surat peringatan (SP) kepada PKL.

Ada tiga tahap sebelum dilakukan penyitaan atau eksekusi, diantaranya SP 1 berupa penempelan stiker warna hijau, SP2 stiker warna kuning, dan SP3 stiker berwarna merah.

“Pemberlakuan tahapan ini untuk memberikan waku kepada para PKL mencari lokasi usaha mereka yang baru dengan catatan tidak menambah kesemrawutan kota.,” jelasnya.

(bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *