Keracunan , Polisi Periksa Tiga Pedagang Pindang

OLAH TKP: Polisi melakukan olah TKP disalah satu rumah pembuat pindang yang diduga sebagai penyebab keracunan massal di Kecamatan Sindangbarang, Cianjur.

CIANJUR— Tiga orang ibu-ibu pedagang ikan pindang yang diduga sebagai penyebab keracunan massal di Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, menjalani pemeriksaan di Polsek Sindangbarang, kemarin (23/6).

Kapolsek Sindangbarang, AKP Nandang mengatakan dari keterangan ketiga orang tersebut, pihaknya mendapat keterangan kalau mereka tidak tahu kalau pindang yang mereka jual menyebabkan keracunan masal.

Bacaan Lainnya

Pasalnya ungkap mereka dihadapan petugas, seperti biasa mereka memasak ikan mas segar yang setiap hari mereka jual ke berbagai wilayah di selatan Cianjur dan tidak pernah bermasalah. “Keterangan penjual ikan mas dibeli dalam keadaan segar dan bukan ikan yang sudah mati atau membusuk kemudian dimasak. Bahkan sebelum menjual di lokasi sekolah, tetangganya sudah membeli terlebih dahulu,” katanya seperti dikutip kantor berita antra.

Namun tetangga yang merupakan langganan mereka setiap hari, tidak mengalami keracunan seperti korban keracunan yang mencapai puluhan orang tersebut. “Namun sesuai prosedur kami tetap melakukan pemeriksaan dan menunggu hasil lab,” tambahnya.

Sedangkan ketiga orang pedagang tersebut, ungkap dia, sebagian besar ibu rumah tangga yang merupakan tulang punggung keluarga dan berusia lanjut seperti EEM 55 tahun, Nurhasanah 44 tahun dan Jueriah 50 tahun.

Setelah menjalani pemeriksaan untuk dimintai keterangan, ketiga orang pedagang yang masih warga Kecamatan Sindangbarang itu, dipulangkan ke rumahnya masin-masing karena bersikap kooperatif.

“Karena kondisi mereka tidak memungkinkan, kami pulangkan ketiganya setelah menjalani pemeriksaan. Nanti kalau hasil lab positif mereka akan dipanggil untuk diperiksa kembali,” terangnya.

Seperti diberitakan dua orang meninggal dunia dan puluhannya lainnya mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Sindangbarang diduga akibat keracunan ikan pindang yang mereka beli saat perpisahan sekolah.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, turunkan tim untuk mengecek dan mengumpulkan sampel penyebab keracunan yang menimpa puluhan warga di Kecamatan Sindangbarang.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Tresna Gumilar saat dihubungi Minggu, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim untuk mengecek langsung ke lokasi keracunan dan memeriksa korban untuk memastikan penyebab terjadinya keracunan massal. “Korban yang mengeluhkan gejala keracunan 41 orang diantaranya dibawa ke Puskemas untuk ditangani secara medis. Hingga saat ini, tinggal beberapa orang saja yang masih dirawat intensif,” terang Tresna.

Sejak mendapat laporan, pihaknya langsung mengirim yang dibagi menjadi dua, satu tim fokus untuk penanganan medis dan tim lainnya untuk mengambil sampel yang nantinya akan diuji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan massal itu.

Pihaknya mendapatkan informasi ada dua orang yang meninggal dunia dari 70 orang warga yang mengalami keracunan, sehingga akan berupaya mendalami hal tersebut untuk memastikan penyebab pasti keduanya meninggal. “Kami akan mencari data pasti apakah keduanya meninggal akibat keracunan makanan atau ada faktor lain. Nanti dapat dilihat dari hasil lab dan pemeriksaan ke lapangan,” katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur, Neneng Efa Fatimah, menjelaskan keracunan yang reaksinya terjadi sekitar dua hari atau lebih setelah mengkonsumsi sesuatu, kemungkinan besar diakibatkan bakteri pada makanan. “Gejala keracunan yang dirasakan beberapa saat setelah mengkonsumsi sesuatu, kemungkinan ada reaksi kimia atau bahan kimia yang tercampur dalam makanan,” jelas Neneng.

Kemungkinan besarnya, tambah dia, dari makanan karena tidak higienis atau faktor lain, namun pihaknya akan memastikan setelah sampel makanan diperiksa di laboratorium.

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *