Ratusan Karyawan Menunggu Nasib, 6 Gerai Giant Bakal Tutup

BAKAL TUTUP: Giant di Jalan Raya Jati Makmur, Bekasi, Jawa Barat akan tutup. Gerai ini menggelar diskon besar-besaran untuk menghabiskan stok. (Igman Ibrahim/JawaPos.com)

Bisnis retail menghadapi masih goncangan. PT Hero Supermarket Group Tbk, pemilik brand Giant, terpaksa harus menambah jumlah gerainya yang ditutup. Dalam rencananya ada enam Giant yang tidak akan beroperasi lagi. Semuanya tersebar di wilayah Jabodetabek.

Penutupan gerai Giant ini berdampak pada nasib karyawan mereka. 270 karyawan yang masih menunggu kejelasan nasib mereka dari perseroan.

Bacaan Lainnya

JawaPos.com melakukan pantauan di salah satu gerai yang disebut bakal tutup. Yakni Giant yang berlokasi Jalan Raya Jati Makmur, Bekasi, Jawa Barat. Bentuk upaya menyatakan tutup, gerai itu memasang sejumlah spanduk besar.

“Tutup Toko, Jual Habis Stok” ada juga tulisan “Kami Tutup Hanya di Toko Ini”

Untuk menghabiskan stok, gerai itu memberikan diskon besar-besaran. Mulai dari 5 persen sampai 50 persen. Diskon itu diberikan untuk semua jenis produk.

Perlengkapan rumah tangga, perlengkapan mandi, dan sepeda. Rata diberi diskon 25 persen. Untuk produk elektronik seperti kulkas, mesin cuci, pendingin ruangan (air conditioner/AC) diskonnya 10 persen.

Atas diskon yang menarik tersebut, masyarakat langsung menyerbu gerai Giant Jati Makmur. Alhasil, masyarakat rela mengantre. Bahkan antreannya cukup panjang. Tidak sedikit pelanggan yang berbelanja hingga dua troli sekaligus. Rata-rata mereka membeli perlengkapan rumah tangga, sayur dan daging sampai dengan bumbu dapur.

“Paling besar nanti H-7 diskonnya, tapi balik lagi nanti sudah habis gak barangnya,” kata salah satu petugas Giant saat berbincang dengan JawaPos.com.

Berdasar informasi yang dihimpun dari beberapa karyawan Giant, enam gerai Giant yang akan ditutup tersebut mulai menghentikan pelayanan terhadap customer pada 27 Juli 2019.

Gerai Giant yang ditutup dengan label ‘Ekstra’ itu memiliki karyawan 66 orang. Untuk Giant yang berlabel ‘Ekspress’ jumlah karyawannya hanya setengah dari Ekstra.

Kepada JawaPos.com, salah satu pegawai Giant Jati Makmur yang enggan disebut namanya bercerita, penutupan sejumlah toko swalayan memang telah terjadi signifikan beberapa tahun terakhir. Tepatnya sejak 2018 hingga kini sudah ada 12 gerai Giant yang ditutup oleh perseroan.

“Paling frontal bulan ini. Tiba-tiba 6 toko. Kabarnya sih tahun ini target 24 toko yang ditutup. Dari 15.000 (seluruh karyawa secara nasional) katanya mau disisain 1.500 orang,” kata karyawan tersebut sembari memerhatikan pelanggan berbelanja.

Karyawan Giant yang sudah lima tahun bekerja di perusahaan itu bercerita, dia baru tahu kabar penutupan toko berdasar email yang dikirim dari perusahaan. Alasan penutupannya, penghasilan di gerai tersebut sangat kecil. “Alasannya sales drop, penghasilan toko ini drop,” tuturnya.

Karyawan yang mengaku sudah punya anak dan istri itu mengakui, beberapa tahun terakhir pembeli di gerai tempatnya bertugas mengalami penurunan. Namun pemicu penurunan pembeli dan penjualan itu tidak diketahui pasti.

Kondisi ini sangat kontras dengan kondisi Giant pada awal beroperasi. Kala itu Giant memiliki 17 ribu karyawan. Semua toko relatif selalu ramai dikunjungi konsumen.

Kejayaan mulai berubah kala perusahaan retail sejenis bermunculan. Gerai Giant mulai ditinggalkan pelanggan setia. Keramaian yang dihadapi karyawan sudah tidak ada lagi. Jika pun ramai hanya pada tanggal muda dan tanggal tua alias ketika rata-rata orang terima gaji. Padahal dulu hampir setiap hari Giant ramai.

Karyawan Menanti Nasib Hubungan Kerja Dengan Giant

Tiga orang karyawan Giant lainnya juga sempat berbincang dengan JawaPos.com. Dalam perbincangan itu mereka tengah menungggu nasib hubungan kerja dengan perusahaan. Hingga kini belum ada kejelasan status. Apakah dipensiunkan, diberi pesangon atau tidak, dialihkan perusahaan lain, semua itu belum jelas.

Berdasar informasi yang mereka terima terdapat dua opsi. Pertama, karyawan mengajukan pensiun dini kepada perseroan dengan opsi diberikan uang pengganti yang nominalnya dibicarakan oleh karyawan dengan manajemen perusahaan.

Pilihan kedua, karyawan kembali melakukan tahapan internal hiring untuk seleksi pindah kerja toko gerai Giant di daerah lainnya. Seleksinya hanya berupa tes interview. Namun pilihan kedua ini dianggap memiliki risiko sendiri soal ketidakpastian kerja.

“Kalau kita pilih internal hiring, kita tetep masih digaji kalau toko Giant Jati Makmur ini masih buka. Kalau tokonya udah tutup? wallahualam (digaji atau nggak). Karena belum tentu gerai lainnya lagi nerima. Tapi secara halus mereka nyuruh kita ambil paket pensiun dini,” tuturnya.

Untuk mengawal kepastian kerja itu, pihak perusahaan akan melakukan pertemuan dengan serikat pekerja paling sedikit empat kali. Dalam pertemuan tersebut, nantinya para karyawan melakukan negosiasi untuk mencari win win solution atas nasib kerjanya.

“Sebelumnya masih baru tahapan sosialisasi. Saat ini, nasib karyawan itu sampai sekarang belum ada yang tau, entah di PHK atau di internal hiring,” pungkasnya.

Sebagai informasi, toko Giant Jati Makmur hanya satu dari enam Giant yang akan ditutup oleh perseroan. Toko Giant yang akan tutup lainnya adalah Giant Ekspres Cinere Mall, Giant Ekspres Mampang dan Giant Ekspres Pondok Timur, Bekasi. Selain itu, Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur dan Giant Ekstra Wisma Asri yang terletak di Bekasi Timur.

JawaPos.com juga telah mencoba menghubungi PT Hero Supermarket Group Tbk melalui saluran telepon, aplikasi pesan percakapan mauapun melalui email humas perseroan. Namun sampai saat ini, Hero belum memberikan keterangan secara resmi.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : Igman Ibrahim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *