Di TPI Palabuhanratu Sukabumi, Harga Ikan Laut Naik

Seorang pedagang ikan laut di Pasar Ikan Resto Palabuhanratu, Budi Rahman (25) menunjukan ikan dagangannya yang terbatas, Jumat (21/6). (foto: Dendi/radarsukabumi)

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Pasca Idul Fitri, harga ikan laut di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palabuanratu mulai merangkak naik. Hal ini disebabkan terbatasnya pasokan ikan karena masih banyak nelayan yang belum turun melaut.

Berdasarkan pantauan Radar Sukabumi di TPI Dermaga Palabuhanratu, harga ikan yang mengalami kenaikan tersebut diantaranya ikan kakap dari Rp40 ribu naik menjadi Rp70 ribu perkilogramnya, ikan tongkol yang semula Rp35 ribu naik menjadi Rp70 perkilogram, ikan salem dari Rp45 ribu naik menjadi Rp65 perkilogram dan cumi dari Rp45 ribu naik hingga Rp75 ribu per kilogramnya.

Bacaan Lainnya

Seorang pedagang ikan di Pasar Ikan Resto Palabuhanratu, Budi Rahman (25), asal Kampung Cangehgar, RT 1/2, Keluarahan/Kecamatan Palabuhanratu mengatakan, kenaikan ini disebabkan kurangnya stok ikan dari nelayan. Sementara animo masyarakat untuk mengonsumsi ikan pasca lebaran sangat tinggi. “Banyak nelayan yang belum melaut karena masih mudik dan silaturahmi dengan keluarganya. Sehingga stok ikan laut terbatas, sedangkan warga banyak yang cari ikan,” jelas Budi kepada Radar Sukabumi, Jumat (21/6).

Kenaikan harga ikan ini, sambung Budi, selain dipengaruhi oleh banyaknya para nelayan yang tidak melaut, juga disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu. “Kenaikan harga ikan laut ini setelah perayaan Idul Fitri,” paparnya.

Ia menambahkan, kenaikan harga ikan tersebut diprediksi akan mengalami penurunan pada satu bulan setelah waktu perayaan lebaran. “Biasanya pada Juli 2019, para nelayan akan kembali melanjutkan aktivitasnya mencari tangkapan ikan,” imbuhnya.

Akibat kenaikan harga ikan laut ini, ujar Budi, para pedagang di TPI Dermaga Palabuhanratu banyak dikomplain oleh para konsumen. “Namun mau bagaimana lagi, kenaikan harga ikan itu sudah menjadi tradisi setiap pasca lebaran,” timpalnya.

Sementara itu, seorang warga Kampung/Desa Cibodas, Restu Firmansyah (34) mengatakan, pihaknya merasa keberatan dengan harga ikan laut yang mengalami kenaikan. “Tidak tanggung-tanggung, harganya mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Kalau bisa jangan terlalu tinggi, kasihan masyarakat,” pungkasnya.

(Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *