30 Hektar Sawah Kekeringan

CIEMAS – Puluhan hektare area pesawahan di Kecamatan Ciemas saat ini mengalami kekeringan. Dampaknya, padi yang belum ditanam warga pun kini mengering.

Camat Ciemas, Akhmad Gangga Senjaya mengatakan, dari delapan desa yang ada di Kecamatan Ciemas, empat desa diantaranya mengalami kekeringan.

Bacaan Lainnya

Keempat desa itu ialah Desa Mekarsakti, Cibenda, Mandrajaya dan Desa Ciwaru.

“Data sementara lahan pertanian yang mengalami kekeringan ada diempat desa ini, lebih dari 30 hektare,” jelas Senjaya saat di sambangi Radar Sukabumi di Kantor Kecamatan Ciemas, kemarin (20/6).

Ahmad mengaku sudah berupaya maksimal agar lahan pertanian warga dapat teraliri air.

Namun upayanya itu hingga kini belum juga membuahkan hasil, karena debit air di irigasi Ciletuh mengalami penyusutan sejak memasuki musim kemarau.

“Kami sudah berupaya membantu petani dengan cara mengaliri lahan pertanian dengan mengggunakan mesin pompa.

Namun mesin itu tidak mampu mengairi lahan pertanian warga yang luasnya puluhan hektare ini.

Akibatnya, puluhan hektare pesawahan warga diempat desa ini pun terancam gagal tanam dan panen,” imbuhnya.

Akhmad mengklaim sudah melaporkan persoalan tersebut kepada pimpinan daerah Kabupaten Sukabumi dan juga Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi.

“Alhamdulillah, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi langsung memberikan bantuan mesin pompa untuk mengairi lahan pertanian warga.

Sehingga sebagian lahan pertanian warga dapat diairi,” paparnya.

Seorang petani asal Kampung Cikonang, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Janud (55) membenarkan soal puluhan hektare lahan pertanian di wilayah Kecamatan Ciemas yang terancam gagal tanam akibat sulitnya mendapatkan pasokan air.

“Musim kemarau ini mengakibatkan lahan pesawahan kami mengering,” jelasnya.

Kekeringan lahan pesawahan warga di wilayah Kecamatan Ciemas, ujar Janud, sudah berlangsung sekitar satu bulan lalu dan berakibat pada pertumbuhan padi yang baru ditanam warga.

“Lahan pesawahan banyak yang retak akibat tidak mendapatkan pasokan air. Selain itu, daun padi juga banyak berubah menjadi putih sehingga butir padi tidak berisi,” pungkasnya.

(Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *