MDTA Amaliyah Mengkhawatirkan

BUTUH PERBAIKAN: Salah seorang guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Amaliyah saat menunjukan kondisi ruang kelas yang rusak.

WARUDOYONG, RADARSUKABUMI.com – Peserta didik Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Amaliyah, yang berada di Jalan Sani’in, RT 01/06 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong berpacu dengan rasa takut saat melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Soalnya, sekolah yang dibangun 1997 ini mayoritas ruangan sampai mebeulernya mengkhawatirkan. Bahkan, karena kondisi sekolah ini semakin rusak, para murid yang awalnya cukup banyak sampai berkurang drastis.

Bacaan Lainnya

Salah seorang guru, Jubaedah (48) mengatakan, tiang kayu bangunan sekolah sudah lapuk dimakan usia, sementara langit-langit bangunan dari bilik bambu yang sudah rapuh juga terdapatnya lubang dimana- mana bahkan sebagian dinding bilik itupun kini telah ditopang agar tidak ambruk.

“Sejak tahun 1997 sekolah itu berdiri, hanya 1 ruang kelas yang dapat bantuan perbaikan,” sebutnya, kemarin (19/6).

Jumlah siswa di Madrasah tersebut saat ini berjumlah 86 orang, dengan 6 orang guru pengajar dan 1 Kepala Sekolah. Awalnya, siswa tidak kurang dari 150 orang, namun karena kondisinya mengkhawatirkan sehingga enggan untuk sekolah di MDTA ini.

“Karena kondisi fisik bangunan yang mengalami rusak parah ini, orang tua jadi enggan menyekolahkan anak- anaknya, alasannya, takut sekolahnya ambruk,”ujarnya.

Pihkanya pun khawatir dengan keselamatan anak didiknya saat melakukan kegiatan belajar di ruang kelas yang atapnya rusak.

Namun apa daya tidak ada pilihan lain hingga Ia bersama anak didiknya menepuh resiko. “Dengan kondisi kelas yang seperti ini,khawatir dengan keselamatan para anak-anak pada saat melakukan proses ngajar mengajar, apalagi pada saat turun hujan, takut ambruk.” imbuhnya.

Berbagai upaya sudah ditempuh pihak sekolah dengan mengajukan rehabilitasi sekolah ke Pemerintah Daerah maupun ke instansi Lainya.

Tetapi hingga tak ada satupun dinas terkait yang menanggapi.

“Pengajuan kepada pemerintah kota Sukabumi sudah pernah di lakukan bahkan ke Provinsi Jabar juga pernah, dan saya berharap pemkot Sukabumi merasa peduli dengan kondisi sekolah yang nyaris ambruk” Pungkasnya.

(upi/e)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *