I Love You 3000 Ramadhan

fawzy ahmad

Tulisan ini dibuat dan dipublikasikan pada malam pergantian hari. Tepatnya pada awal tanggal 6 Juni 2019. Di kalender hijriyah, yaitu 1 Syawal yang artinya umat muslim sedunia sedang merayakan Idul Fitri. Tapi tulisan ini bukan membahas tentang esensi lebaran, tapi Ramadan.

Malam takbiran adalah malam paling gamang. Emosi kita diaduk. Antara gembira lantaran besok hari merayakan hari kemenangan. Atau sedih, karena meninggalkan Ramadan. Sebab, sebagian orang yang merasa sedih, selalu khawatir bahwa ini adalah Ramadan terakhir baginya. Sehingga kerap kali terpanjat doa agar selalu dipertemukan oleh Ramadan yang akan datang.

Bacaan Lainnya

Istimewa, ya itulah kata yang tepat untuk menggambarkan bulan Ramadan. Kejutan demi kejutan akan kita rasakan. Kita tak pernah tahu drama apa saja yang Allah SWT hadirkan. Yang pasti, itu tujuannya untuk kebaikan. Bahwa Ramadan juga sejatinya adalah bulan perbaikan. Melalui ibadah shaum atau puasa, sang bajingan akan menjadi insan yang beriman.

Sekali lagi, malam takbiran ini adalah malam yang membinggungkan. Tapi, izinkan saya untuk menggambarkan hal ini dari perspektif kekinian. Baru-baru saja, publik digegerkan dengan penayangan saga film Avengers: Endgame. Ini merupakan sekuel keempat dari film Avengers. Musuh dari film ini masih sama dari sekuel ketiga (Avengers: Infinity War), Thanos. Namun kali ini, Thanos berhasil dikalahkan oleh para pahlawan super dari pabrikan film Marvel.

Semua bergembira atas hal tersebut. Tapi semua juga bersedih atas akhir ceritanya. Tony Stark atau Iron Man, mengorbankan dirinya demi mengalahkan Thanos dengan menjentikkan jarinya yang terlengkapi oleh Infinity Stones. Thanos dan pasukannya musnah menjadi debu. Avengers menang. Sementara Tony Stark meregang nyawa karena tak kuasa menahan kekuatan efek radiasi gamma pada batu-batu tersebut.

Kita loncati sepenggal sinopsis ini ke scene berikutnya. Yakni scene ketika prosesi penghormatan terakhir kepada Iron Man. Tony dalam wujud hologram, mengucapkan wasiatnya kepada Pepper Pots dan putri semata wayangnya, Morgan Stark. Ada kalimat yang fenomenal, yaitu “I love You 3000”. Ragam tafsiran pun mencuat menanggapi apa maksud dari ucapan tersebut. Akan tetapi, “I Love You 3000” adalah ungkapan betapa Tony Stark mencintai anaknya, istrinya, dan para Avengers. Kalimat yang diucapkan dengan kegembiraan, walau sebenarnya tersirat kesedihan.

Ya, jika Anthony dan Joe Russo bersaudara mengizinkan saya mencaplok, ingin sekali tulisan ini saya beri judul “I Love You 3000 Ramadhan”. Yang artinya, sederhana saja, bahwa saya sangat mencintai sekali bulan Ramadan. Tak ingin bulan ini berlalu begitu saja. Dan berharap tahun depan diperkenankan berjumpa dengan bulan ini lagi.

Sebab setiap tahun, akan selalu ada Thanos-Thanos di dalam diri kita yang harus dimusnahkan. Dengan syarat mengumpulkan 6 batu Infinity Stones. Yang dalam hal ini, 6 batu tersebut terewajantahkan menjadi 6 rukun iman. Mustahil kita bisa membunuh Thanos atau setan dalam diri kita, tanpa sempurnanya 6 rukun iman kita.

Semua mencintai Ramadan. Semua butuh Ramadan. Sebab kita sadar diri, masih banyak dosa dan kesalahan yang harus diperbaiki. Ramadan adalah salah satu jawabannya. Untuk itu, semoga ibadah puasa, ibadah salat sunnah tarawih, ibadah berbuka, ibadah sahur, ibadah itikaf, hingga ibadah zakat fitrah kita selama sebulan ini, diterima dan diridoi oleh Allah SWT.

Akhir kata, I Love You 3000 Ramadhan

(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *