JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengevaluasi kualitas soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun mendatang.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno, masing-masing soal HOTS perlu ditingkatkan setiap tahunnya.
“Kami perbanyak komposisi dan jumlahnya. Kami tingkatkan yang memerlukan penalaran tingkat tinggi,” ujarnya di kantor Kemendikbud, Jakarta Selatan.
Menurut dia, penambahan jumlah soal HOTS itu akan dilakukan setelah evaluasi hasil ujian tahun 2019 rampung.
Nilai UN akan dianalisis untuk mendapat hasil diagnosisnya terkait masing-masing mata pelajaran.
Apabila sudah, hasilnya akan dikirimkan ke dinas pendidikan di masing-masing daerah, untuk dijadikan pegangan pengendalian mutu pembelajaran ke depannya.
Kendati pada pelaksanaan UNBK 2019 menuai kritikan lantaran soal yang sulit dikerjakan, khususnya di bidang pelajaran matematika. Totok tetap yakin bahwa peserta didik akan mampu menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
“Cara berpikir memecahkan persoalan yang belum pernah ditemui.
Sekompleks apa pun persoalan itu harus dilatih dalam proses pendidikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, hal itulah yang namanya melatih dengan penalaran tinggi atau high order thinking skills. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia mengaku perlu bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah untuk dapat memberikan fasilitas yang lebih baik kepada sekolah-sekolah.
Terutama sekolah-sekolah yang belum lengkap sarana prasarananya.
“Tampaknya hasil yang kami raih sekarang menimbulkan dampak, banyak sekolah kemudian menginginkan UNBK,” pungkasnya.
