Umat Muslim Palestina Sambut Ramadan dengan Serangan Rudal Israel

Serangan Udara di Gaza./Foto: Istimewa

RADARSUKABUMI.com – Umat muslim di Palestina menyambut bulan suci Ramadan 2019 dengan serangan udara dari tentara Israel. Sabtu (4/5) malam, tentara zionis tersebut menghantam kota Gaza.

Konflik dua negara jiran ini masih berlanjut di Gaza, bersamaan dengan serangan udara dari Israel yang melintasi perbatasan Gaza.

Bacaan Lainnya

Menurut laporan media lokal Gaza, serangan udara yang faktanya dilancarkan oleh Israel Defense Force (IDF) mengarah ke lokasi-lokasi strategis, seperti fasilitas umum dan pemukiman warga sipil Palestina di Gaza. Asap pun mengepul, mengubah langit malam di Gaza berubah terang karena ledakan bertubi-tubi.

Kabar terkini, Ahad (5/5), Kementerian Kesehatan Gaza menyebut tujuh warga sipil Palestina dikabarkan meninggal dunia, dan 47 lainnya mengalami luka serius. Sementara tiga di antaranya adalah seorang ibu hamil yang tengah mengandung bayi berusia delapan bulan, serta anak perempuannya yang baru berusia empat belas bulan. Mereka adalah Palestine Saleh Abu A’rar (37), Abdullah Abu A’rar, dan Saba Mahmoud Abu A’rar.

“Pesawat Israel menembakkan rudal di dekat rumah, pecahan peluru memasuki rumah dan mengenai mereka,” ungkap seorang perempuan yang mengaku bibi korban.

Serangan udara dari Israel juga mengenai jalan-jalan di Kota Gaza. Padahal sejumlah jalan di Kota Gaza juga dialihfungsikan sebagai pusat perbelanjaan.

Wilayah tersebut menjadi tempat di mana warga sipil di Gaza membeli barang kebutuhan, apalagi menjelang Ramadan. Namun, akibat serangan yang belum juga berakhir, warga sipil Palestina yang tengah mempersiapkan Ramadan pun turut menjadi korban.

Selama lebih dari setahun terakhir, bangsa Palestina telah menggelar aksi unjuk rasa di sepanjang perbatasan Gaza.

Masyarakat dunia mengenalnya dengan sebutan Great March of return, di mana bangsa Palestina menyerukan kemerdekaan dengan menghentikan blokade dan menuntut hak agar dikembalikannya tanah air mereka yang telah direbut Israel puluhan tahun silam.

Namun, kemerdekaan belum juga didapat, sebab kabar korban jiwa terus terdengar dari pihak Palestina. Sejak aksi Great March of Return dimulai pada maret 2018, setidaknya 269 warga Palestina syahid di tangan pasukan Israel.

(rmol/pojokjabar/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *