Warga Diminta Waspada Dampak Eukinoks

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnaen Barhami

WARUDOYONG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mengimbau masyarakat tetap waspada menghadapi perubahan cuaca dan dampak dari ekuinoks yakni ketika matahari berada persis di atas garis khatulistiwa.

Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami. Ia mengatakan salah satu dampak ekuinoks adalah meningkatnya suhu udara secara drastis di Kota Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Dampak ekuinoks terhadap manusia antara lain terjadi dehidrasi akibat panas matahari. Karena itu mereka yang beraktifitas di tempat terbuka harus banyak minum.

Ekuinoks telah berlalu tapi dampaknya masih terasa dengan adanya anomali cuaca melalui munculnya gelombang panas,” kata Zulkarnain, belum lama ini.

Menurutnya pada pagi kerap diwarnai suhu tinggi sedangkan pada siangnya turun hujan. Padahal informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerangkan , pada April ini, iklim di Indonesia memasuki kemarau. Kenyatannya, saat ini di Kota Sukabumi masih sering turun hujan.

“Kita harus tetap waspada karena anomali cuaca bisa menyebabkan retakan tanah pada tebing-tebing yang dampaknya memicu longsor,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan mengatakan, munculnya anomali cuaca di Kota Sukabumi harus diikuti dengan kewaspadaan yang tinggi dalam menghadapinya.

Secara khusus, ia mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan.

Sampai pertengahan April BPBD Kota Sukabumi masih memberlakukan siap siaga banjir dan longsor.

“Kita tetap siap siaga bencana longsor dan banjir, baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sarana penanggulangan bencana. Informasi dari BMKG dijadikan patokan untuk siap siaga dan waspada,” tutur Asep.

Menurutnya sejak terjadi ekuinoks pada 20-21 Maret suhu di Kota Sukabumi mengalami peningkatan sepanjang siang dan malam.

“Ekuinoks akan terjadi lagi pada 22 dan 23 September ketika matahari berada tepat di atas garis yang membagi bumi menjadi belahan utara dan selatan dalam pengembaraannya menuju bagian selatan bumi,” pungkasnya. (cr5/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *