Perusahaan Batu Kapur Makan Korban

Anggota Reskrim Polsek Jampangtengah, Brigadir M Sofyan, saat melakukan olah TKP di lokasi tujuh pekerja yang mengalami kecelakaan kerja di PT PT Wanshida, di Kampung Cibuntu, RT 35/7, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah.

JAMPANGTENGAH -– Tujuh pekerja PT Wanshida, di Kampung Cibuntu, RT (35/7) Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, kembali menjadi korban kecelakaan kerja.

Dua orang diketahui ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk menjalani perawatan yang intensif dari tim medis.

Bacaan Lainnya

Informasi yang diperoleh radarsukabumi, tujuh pekerja yang diketahui bernama

  1. Hamdan (28) warga Kampung Babakan, Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah
  2. Emuh (40) warga Kampung Gunung Gedogan, Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah
  3. Henhen (60) warga Kampung Cipeusing, Desa/Kecamatan Jampangtengah
  4. Ocim (45) warga Kampung Cikopi, Desa/Kecamatan Jampangtengah,
  5. Wandi (27) warga Kampung Bojongnangka, Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah
  6. Nanang (30) warga Kampung Citeureup. Desa Cijulang, Kecamatan Kecamatan Jampangtengah
  7. Andri (28) warga Kampung Cilawang, Desa/Kecamatan Jampangtengah

Mengalami kecelakaan saat mereka tengah memperbaiki tungku untuk tempat pembakaran batu kapur, sekira pukul 15.30 WIB.

Sekmat Jampangtengah, Kusyana mengatakan, peristiwa nahas ke tujuh pekerja PT Wanshida ini, bermula saat mereka tengah memasang dinding tahan api untuk tungku pembakaran batu kapur.

Namun, tiba-tiba tali sling mesin takel yang merupakan alat untuk menarik bahan material batu yang berada di tungku tersebut putus. “Mesin takel itu putus pada ketinggian sekitar 12 meter,” jelas Kusyana kepada Radar Sukabumi, kemarin (5/4).

Saat peristiwa tersebut, pihaknya langsung menginstruksikan sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Jampangtengah untuk membantu petugas Polsek Jampangtengah melakukan evakuasi korban kecelakaan kerja tersebut.

“Saat itu, ke tujuh korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan tim medis,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Jampangtengah, AKP Samsuri melalui Anggota Reskrim Polsek Jampangtengah, Brigadir M Sofyan mengatakan, kejadian ini berawal ketika ke tujuh pekerja tersebut sedang memasang batu api pada bagian dinding tungku pembakaran dengan ketinggian sekitar 12 meter dari dasar tungku dengan menggunakan steger yang terbuat dari plat besi yang digantung dengan menggunakan mesin takel yang terbuat dari rantai besi.

“Namun, rantai mesin takel tersebut terputus, sehingga mengakibatkan ketujuh pekerja itu terjatuh ke dasar tungku dengan kedalaman sekitar 12 meter dan bagian tubuhnya tertimpa batu api yang belum dipasang ke bagian dinding tungku,” katanya.

Berdasarkan hasil olah TKP anggota Sat Reskrim Polres Sukabumi dengan anggota Polsek Jampangtengah, penyebab kecelakaan ini diduga, karena mesin takel yang terbuat dari rantai besi itu, tidak kuat menahan beban ke tujuh pekerja tersebut.

Terlebih lagi, dalam mesin takel ini banyak muatan batu api. “Dugaan ini, diperkuat oleh pengakuan dari sebagian pekerja yang mengalami luka ringan, bahwa steger itu mengalami over kapasitas.

Lantaran, terlalu banyaknya batu api yang diturunkan oleh mandor bangunan yang berada di atas tungku itu,” tandasnya. (den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *