Cikembar Rawan Longsor

Muspika Kecamatan Cikembar, saat melakukan assesment ke lokasi longsoran di Kampung Tenjolaut, RT 4/8, Desa Bojong.

CIKEMBAR — Kondisi tanah yang labil dan kondisi lingkungan yang tidak tertata dengan baik membuat daerah Kecamatan Cikembar rawan terhadap bencana longsor dan Banjir.

Seperti yang terjadi di wilayah Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, yang diterjang banjir yang disertai longsor. Berdarkan informasi yang dihimpun koran ini, bencana longsor yang terjadi di Kampung Tenjolaut, Rt (4/8) Desa Bojong pada Rabu (3/4) malam tersebut, menyebabkan tebing sepanjang 27 meter dengan lebar 3 meter dan tinggi 9 meter ini, ambruk hingga menimpa bangunan rumah milik Iwan (40).

Bacaan Lainnya

“Kami sudah meninjau ke lokasi longsoran dan melaporkan peristiwa ini kepada dinas terkait. Sementara, untuk jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta,” jelas Camat Cikembar, Tamtam Alamsyah, kemarin (4/3).

Untuk mengantisipasi bencana longsor susulan, pihaknya bersama sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Cikembar akan melakukan kerjasama dengan pemerintah Desa Bojong dan warga sekitar untuk melakukan gotong royong memperbaiki rumah dan tebing yang ambruk tergerus longsor tersebut.

“Insya Allah, pada Jum’at (5/4) kami akan memasang karung yang berisikan batu untuk disimpan di lokasi tebing itu. Selain itu, kami juga akan menanam pohon berakar, di lokasi longsoran,” bebernya.

Sementara itu, relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Cikembar, Sudarmat mengatakan, saat ini seluruh keluarga korban sudah dievakuasi ke rumah saudara terdekatnya oleh Muspika Kecamatan Cikembar.

“Bencana longsor ini, terjadi setelah wilayah tersebut dilanda hujan deras. Terlebih lagi, lokasi longsoran merupakan daerah yang tanahnya sangat labil. Sehingga saat diguyur hujan, tebing yang berada di atas pemukiman penduduk, langsung longsor dan menimpa rumah warga,” bebernya.

Untuk meminimalisir korban bencana longsor, pihaknya menghimbau kepada seluruh warga untuk meningkat kewaspadaan selama musim hujan berlangsung, khusunya bagi warga yang bermukim di daerah perbukitan.

“Cuaca ekstrim saat ini, menyababkan kondisi tanah yang labil dapat mudah bergeser. Sehingga bopotensi terjadinya bencana longsor. Untuk itu, warga harus dapat meningkatkan kewaspadaannya. Karena, bencana alam tidak dapat dipredikasi,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *