Diterjang Hujang, Tebing 10 Meter Longsor

Seorang relawan BPBD Kecamatan Gunungguruh, saat melakukan asessment bencana longsor di Kampung Cipicung, RT 2/6, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, senin(1/4).

GUNUNGGURUH – Hujan deras yang melanda Sukabumi, menyebabkan tebing setinggi 10 meter dengan lebar 15 meter, longsor dan menerjang saluran irigasi di Kampung Cipicung, RT 2/6, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, kemarin (1/4) dini hari.

Camat Gunungguruh, Erry Erstanto mengatakan, meski tidak ada korban jiwa, namun akibat longsor ini mengakiabtkan saluran air untuk lahan pertanian di wilayah Desa Cibolang menjadi terhambat.

Bacaan Lainnya

“Untuk itu, saat kejadian kami langsung mengintruksikan petugas untuk meninjau lokasi bencana longsor untuk melakukan asessment bersama relawan BPBD Kecamatan Gunungguruh,” jelas Erry kepada Radar Sukabumi, kemarin (1/4).

Saat ini, pihaknya mengaku tengah menjalin koordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam upaya perbaikan saluran irigasi di Kampung Cipicung tersebut.

“Saluran irigasi ini, dimanfaatkan warga untuk mengaliri air pesawahan sekitar puluhan hektare,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, saat kejadian longsor, petugas relawan BPBD Kecamatan Gunungguruh bersama warga dan pemerintah setempat, melakukan gotong royong untuk menyingkirkan material tanah yang menyumbat saluran irigasi.

“Laporan mengenai data kerusakan akibat bencana ini sudah kami terima. Untuk jumlah kerugian, ditaksir mencapai Rp30 juta,” katanya.

Untuk meminimalisir korban bencana longsor, BPBD Kabupaten Sukabumi menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi untuk meningkat kewaspadaan selama musim hujan berlangsung, khusunya bagi warga yang bermukim di daerah perbukitan.

“Cuaca ekstrim saat ini, menyababkan kondisi tanah yang labil dapat mudah bergeser. Sehingga bopotensi terjadinya bencana longsor. Untuk itu, warga harus dapat meningkatkan kewaspadaannya. Karena, bencana alam tidak dapat dipredikasi,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *