Fahmi Akui Kota Sukabumi Semakin Maju

RADARSUKABUMI.com — Tepat 1 April 2019, Kota Sukabumi genap berusia 105 tahun. Di usia yang cukup tua ini, tentunya banyak perubahan yang terjadi pada berbagai aspek, baik dalam tatanan pemerintahan maupun perubahan pembangunan.

Ungkapan tersebut disampaikan Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi dalam upacara peringatan HUT Kota Sukabumi diselenggarakan di Lapangan Merdeka, Senin (1/4).

Bacaan Lainnya

Menurut dia, perubahan yang terjadi di Kota Sukabumi merupakan buah karya yang terus menerus dari setiap generasi dan setiap pemimpin Kota Sukabumi yang datang dan pergi silih berganti.

Selama rentang 105 tahun ini banyak perjalanan yang sudah dilalui dengan suka maupun duka. “Kita meyakini bahwa siapapun yang memimpin kota, tentunya selalu mempunyai niat baik untuk memajukan Kota Sukabumi tercinta.

Saya meyakini bahwa tiap periode kepemimpinan selalu memberikan warisan kepada generasi selanjutnya dengan harapan agar mampu melanjutkan hal-hal baik bahkan mampu meningkatkannya dan meninggalkan kekurangan dan kelemahan dari kepemimpinan terdahulu,” ujar dia.

Dikatakannya, selama rentang usia 105 tahun, Kota Sukabumi telah menempuh tiga era pemerintahan berbeda, yakni era Pemerintahan Kolonial Belanda, era Pemerintahan Kolonial Jepang dan era Pemerintahan Republik Indonesia.

Dengan latar belakang pemerintahan yang berbeda tersebut, tentunya banyak peristiwa yang semuanya patut menjadi bahan refleksi dan evaluasi diri demi perbaikan pengelolaan pemerintahan ke depan.

“Dari catatan sejarah kita mengetahui Kota Sukabumi didirikan Pemerintah Kolonial Belanda yang tujuan utamanya memberikan pelayanan bagi para pengusaha Belanda atau preanger planters yang waktu itu banyak membuka berbagai perkebunan di daerah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi,” terangnya.

Fahmi menjelaskan, konon karakter Kota Sukabumi yang nyaman dan pikabetaheun inilah, nama Sukabumi ini terbentuk yang arti harfiahnya suka Bumen-bumen atau nyaman bertempat tinggal.

Karakter dan citra diri Kota Sukabumi yang asri, sejuk, nyaman dan pikabetaheun ini merupakan modal sosial yang harus terus dipertahankan pemerintah daerah beserta seluruh masyarakat melalui pola pembangunan yang senantiasa mengedepankan keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan.

“Perjalanan selama 105 tahun telah mengubah wajah kota yang tadinya sepi, sejuk, dan asri sebagai tempat tinggal para pengusaha perkebunan Belanda atau preanger planters menjadi sebuah kota yang cukup ramai dengan jumlah penduduk sebanyak 350 ribu jiwa beserta berbagai dinamika permasalahan yang semakin kompleks,” jelasnya.

Pada peringatan 105 tahun Kota Sukabumi, sambung dia, harus dimaknai sebagai sarana mengingatkan kembali pentingnya menjaga kebersamaan, persaudaraan dan keseimbangan manusia dengan lingkungan serta sinergitasnya dengan berbagai pemangku kepentingan.

Peringatan hari jadi Kota Sukabumi juga harus dinilai sebagai momentum perubahan ke arah Iebih baik.

Oleh karena itu, lanjutnya, peringatan hari jadi ini bukan sekadar berhitung usia fisik kota, tetapi harus menjadi sarana mengukur dan menakar prestasi serta memacu semangat berkarya, bekerja keras, optimis, dan sikap pantang menyerah seperti yang dilakukan para pendahulu.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut Pemkot Sukabumi meresmikan Sistem Informasi Monitoring Kerjasama (Simontok), Nota Kesepakatan dengan 10 perguruan tinggi, Penyerahan secara simbolis Kotak Literasi Cerdas (Kolecer), penyerahan kunci bangunan Loka Bina Karya, penyampaian 20 kursi roda, penyerahan rastra, penyerahan juara sayembara desiain masterplan pusat pemerintahan Kota Sukabumi, dan pemberian uang kadeudeuh kepada atlet Kota Sukabumi.

Di lokasi yang sama, Lurah Cipanengah, Yudhi Yuliadi selaku penerima penghargaan karena telah menorehkan prestasi pada lomba Wimala Hajarsa atau RW Ramah Lingkungan yang diwakili RW 05 Perum Purnawira dengan meraih terbaik ketiga ini mengaku sangat bangga atas pencapaian Kelurahan Cipanengah sehingga terbayarkan jerih payah warga tepat di HUT Kota Sukabumi yang ke-105.

“Semoga Kota Sukabumi tetap menjadi kota pujaan setiap warga begitupun wisatawan akan betah berlama lama tinggal di Kota Sukabumi, bravo Kota Sukabumi,” tuturnya seraya berharap.

Sementara itu, hadir dalam acara yang sakral tersebut, Wakil Walikota Sukabumi Andri Setiawan Hamami beserta istri, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Sukabumi, Ketua DPRD Kota Sukabumi, para kepala dinas, Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Sukabumi, TNI, Polri dan para pelajar (SD/SMP/SMA) di Kota Sukabumi. (cr5/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *