Dinas Pertanian Bakal Cek Harga Gabah

Kepala Dinas Pertanian, Sudrajat .

Di wilayah Sukabumi Selatan, para petani menjual harga gabahnya kepada tengkulak itu Rp400 ribu perkwintal,” bebernya.

Pihaknya menilai wajar jika para petani mengeluhkan soal penurunan harga gabah tersebut. Sebab harga jual gabah di wilayah Desa Kebonmanggu tidak sebanding dengan modal proses perawatan, produksi dan panen.

Bacaan Lainnya

“Kami akan melakukan rapat internal dulu. Setelah itu koordinasi dengan Muspika Kecamatan Gunungguruh dan pemerintah Desa Kebonmanggu untuk melakukan operasi mendadak ke tempat penjualan gabah dan menemui para petani.

Kami akan memberikan pemahaman agar para tengkulak tidak terlalu menurunkan harga gabah, seperti harga yang sekarang,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, petani di Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh mengeluhkan harga gabah yang turun drastis.

Mereka pun berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga di pasaran. Seorang petani di Kampung Cibeo, RT 2/8, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Heni (48) mengatakan, menurunnya harga gabah ini akibat kualitas gabah yang turun karena terus diguyur hujan. “Padinya kelebihan kadar air. Sehingga kualitasnya rendah,” jelas Heni kepada Radar Sukabumi.

Musim tanam pertama ini, sambung Heni, hasil panen padi menurun karena faktor cuaca yang relatif dingin. Terlebih lagi, saat musim hujan para petani terkendala dalam pertumbuhan tanaman karena rendahnya pancaran sinar matahari. “Gabahnya banyak yang kosong,” timpalnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *