Relawan BPBD Belajar Hitung Kerugian

PELATIHAN : Puluhan relawan BPBD saat mengiktui pelatihan komptensi asessment bencana disalah satu hotel yang berada di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, kemarin (18/3).

SUKABUMI – Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) dan Satuan Tugas (Satgas) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Kabupaten Sukabumi diberikan pelatihan tata cara kajian kebutuhan pasca bencana (Jitupasna) disalah satu hotel yang berada di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, kemarin (18/3).

Kegiatan ini untuk peningkatan kapasitas dan kemampuan para relawan dalam penanggulangan pasca bencana.

Kepala Bidang (Kabid) Rehab Rekon BPBD Kabupaten Sukabumi, Dedi Budiawan mengatakan, pelatihan yang diselenggarakan selama 3 hari ini, untuk mengasah kemampuan para relawan BPBD agar memiliki dan memahami tekhnik baru dalam penanganan kebencanaan.

“Di sini kita memberikan pengetahuan dan menyamakan persepsi tentang cara mengkaji kebutuhan pasca bencana. Sehingga apa yang dilaporkan mereka sesuai dengan aturan dan diharapkan bantuan untuk korban bencana alam bisa menjadi tepat sasaran,” kata Dedi kepada Radar Sukabumi, kemarin (18/3).

Lebih lanjut ia menjelaskan, pelatihan Jitupasna merupakan suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak dan perkiraan kebutuhan yang menjadi dasar bagi penyusunan rencana aksi (Renaksi) rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Pengkajian dampak ini, meliputi identifikasi dan perhitungan terhadap kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan fungsi dan peningkatan risiko yang menyangkut aspek pembangunan manusia, permukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sektor,” paparnya.

Untuk itu, pelatihan Jitupasna diyakininya dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan kajian kebutuhan pasca bencana di lokasi bencana.

Karena menurutnya ketangguhan para relawan dan Satgas BPBD tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana saja, namun mereka juga harus mampu melakukan penanganan secara tepat dalam pemulihan pasca bencana.

“Sebab itu, Jitupasna merupakan bagian penting dari tahapan penanggulangan bencana, terutama pada fase status siaga darurat ke pemulihan. Setelah kejadian bencana, maka dilakukan upaya untuk menghitung kerusakan dan kerugian,” ujarnya.

Ketua P2BK Kabupaten Sukabumi, Yanto Prayaitno mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, karena selain dapat menambah wawasan kerja para relawan BPBD kecamatan, juga dapat mengetahui penanggulangan pasca bencana.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami jadi mengetahui tata cara pengkajian kebutuhan pasca bencana sesuai dengan ketentuan. Sehingga para relawan dapat menjelaskan konsep dasar dan tahap pengaktifkan kajian kebutuhan pasca bencana secara benar,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *