Dituduh Penyebar Kiamat Sudah Dekat, Ponpes MFM Bilang Begini

Kapolres Batu, AKBP Budi Hermanto bersama MUI dan pihak Ponpes menepis isu kiamat Ponorogo. (foto: Radar Malang/Radarsukabumi.com grup)

PONOROGO, RADARSUKABUMI.com – Puluhan warga Ponorogo meninggalkan kampung halaman dan hijrah ke Malang Jawa Timur karena percaya bahwa kiamat sudah dekat.

Warga menjual rumah dan tanah mereka dengan harga murah. Mereka percaya bahwa kiamat akan pertama kali terjadi di kampung mereka di Desa Watubonang, Badegan, Ponorogo, Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

Warga ramai-ramai hijrah ke Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Falahi Mubtadin’ (MFM) Kabupaten Malang, Jawa Timur. Di tempat ini, mereka akan aman.

Kiamat Sudah Dekat, Warga Ponorogo Geger dan Mengungsi

Ponpes MFM pun dituding sebagai dalang di balik ramainya isu kiamat Ponorogo. Ponpes ini dianggap mendoktrin warga Ponorogo hingga percaya bahwa kiamat sudah dekat.

BACA: Kiamat Sudah Dekat, Warga Ponorogo Ramai-ramai Tinggalkan Kampung Halaman

Menyikapi tudingan itu, pimpinan Ponpes MFM, M. Romli angkat bicara. Ia menyebut isu tersebut adalah hoax dan keji. Isu itu dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjatuhkan nama baik Ponpes MFM.

Romli menegaskan, Ponpes MFM tidak pernah memberitahukan bahwa akan ada kiamat setalah Ramadan. Ia hanya memberikan pengajaran mengenai 10 tanda besar kiamat, salah satunya adanya meteor.

“Tidak ada yang menyatakan setelah Ramadan terjadi kiamat. Itu hoax semua,” imbuh Romli saat menghadiri klarifikasi di Polres Batu, Rabu petang (13/3/2019).

Kendati demikian, Romli tak menampik bahwa dia pernah mengulas tentang meteor, musim paceklik dan kemunculan dajjal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *